Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Debat Pilwali Makassar

Kemiskinan Akibat Pandemi, None: Kurangi Beban Warga dan Gratiskan BPJS Kesehatannya

Calon Wali Kota Makassar, Irman "None" Yasin Limpo, pandemi Covid-19 selama sepuluh bulan memberi dampak kemiskinan bagi sebagian masyarakat.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
REPRO TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Manfaatkan Teknologi, Solusi Cerdas yang Ditawatkan Irman - Zunnun untuk Penanganan Covid-19 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Calon Wali Kota Makassar, Irman "None" Yasin Limpo, pandemi Covid-19 selama sepuluh bulan memberi dampak kemiskinan bagi sebagian masyarakat.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan itu menilai, tidak mungkin pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam situasi pandemi seperti sekarang.

Karena itu, yang harus dipikirkan adalah mengurangi beban masyarakat.

"Gratiskan BPJS Kesehatannya. Jangan buat beban. Jika tidak bisa tingkatkan kesejahteraannya, kurangi bebannya. Kurangi bayar pajaknya, seperti yang dilakukan pemerintahan Pak Jokowi," kata None dalam debat publik ketiga.

Adik kandung Syahrul Yasin Limpo ini menyoroti penanganan kemiskinan yang selama ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

Menurutnya, ada sejumlah kelemahan sehingga persoalan kemiskinan tidak pernah tuntas.

Mulai dari data yang bias, penanganan yang parsial, hingga instrumen-instrumen yang belum termanfaatkan dengan baik.

None menegaskan, untuk penanganan kemiskinan, khususnya di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, kebijakan pemerintah harus straight to the poin pada apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

"Tidak ada yang menyangka Covid-19 ini, dan tidak ada pemerintah yang siap sepenuhnya. Tapi, kita harus mengubah tantangan menjadi peluang," tegas Calon Wali Kota Makassar nomor urut 4 ini, pada Debat Publik III Pilwali Makassar, yang dilaksanakan di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2020.

Ekonomi hingga pelayanan yang berbasis digital, lanjutnya, harus dibangun dengan baik.

Tidak perlu lagi diambil kebijakan lockdown, karena ada artificial intelegency yang bekerja. UMKM juga tidak perlu lagi kehilangan marketnya.

"Saya menganalogikan, 10 bulan sekolah tidak dibuka, ibu-ibu kantin tidak jualan, itu salah satu pengangguran yang paling jelas," ungkapnya.

Yang terpenting saat ini, menurut None, bagaimana kebijakan pemerintah to the point ke masyarakat. 

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved