Menteri KKP Edhy Prabowo Terjaring OTT KPK di Bandara, ini Kesaksian Ali Ngabalin
Menteri KKP Edhy Prabowo Terjaring OTT KPK di Bandara, ini Kesaksian Ali Ngabalin
TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri KKP Edhy Prabowo terjating OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (25/11/2020) dini hari.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang politikus yang enggan disebut identitasnya, mengatakan Eddy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta setelah pulang dari Amerika Serikat.
Kesaksian Ali Ngabalin
Anak buah Presiden Jokowi, Ali Ngabalin sampai nangis jelaskan Kronologi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) tangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Ali Ngabalin begitu emosional menceritakan detik-detik penangkapan pejabat tertinggi negara itu pada Rabu (15/11/2020) dini hari.
Sang presenter Najwa Shihab berusaha mengorek informasi tentang penangkapan tersebut mengingat Ali Mochtar Ngabalin juga ikut dalan rombongan lawatan ke Amerika Serikat itu.
Bermula saat memulai acara, Najwa Shihab menanyakan soal keberadaan Ali Ngabalin saat momen penangkapan.
Pertama-tama Najwa Shihab meminta keterangan soal siapa saja yang ikut dalam rombongan tersebut.
"Saya mau konfirmasi satu-satu bang Ali. Saya mau tanya dulu. Jadi yang ikut itu kan selain menteri. Ada Istri Menteri, kemudian juga ada ajudan, ada dirjen perikanan tangkp. Benar bang Ali?" tanya Najwa.
Dijawab singkat Ali, "betul, betul"
"Dirjen perikanan budidaya juga ikut?"
"Betul, pak Slamet," kata Ali.
"Direktur Pemantauan pemaiantaun dan operasi armada KKP?"
Najwa kemudian menanyakan detil soal seluruh tamu yang hadir di momen pengkapan itu.
Menurut Ali Ngabalin kemudian menjelaskan soal Kronologi penangkapan yang beredar di media sosial itu tidak benar adanya.
Disebut sebelumnya rombongan langsung dicegat begitu pesawat mendarat.
Ali membantah. Menurutnya pihak KPK menemui pak Edhy Prabowo setelah berada dalam terminal kedatangan.
Bahkan setelah pihaknya ,melalui pemeriksaan kesehatan.
Soal dirinya juga disebut ikut ditangkap di Bandara, langsung dibantah.
Menurutnya, dia tidak tahu persis siapa saja yang ditahan karena sebelum penangkapan, dia diberi jalur lain.
Ada kode dari pihak KPK untuk Ali dan rombongan yang tidak terkait untuk memisahkan diri.
Passportnya kemudian juga diamankan oleh pihak Protokol KKP, tidak diambil KPK.
Selanjutnya saat menjelaskan kiprah dan usaha Menteri KKP Edhy Prabowo dalam bekerja inilah membuat Ali menangis.
Menurutnya, dia mengerti betul bagaimana usaha Edhy Prabowo membuat lobi internasional terkait kemajuan perikanan Indonesia.
Selanjutnya dia kemudian membahas kembali soal pemisahan rombongan.
Begitu KPK datang, rombongan langsung dipisahkan, namun Ali tetap ngotot temani Edhy Prabowo.
Hingga akhirnya dipisahkan pihak KPK karena sudah harus dibawa ke kantor KPK.
"Sejak awal daftar nama-nama yang mereka bawa dari KPK itu, siapa-siapa yang akan diambil keterangan itu kan sudah ada di tangan beliau-beliau itu. Sehingga kami yang tidak termasuk itu disiapkan jalur sendiri,"
Momen inilah suara Ali bergetar mengisyaratkan dia sedang menagis.
"tetapi sebagai teman dan sahabat, saya harus menemani Edhy Prabowo sampai dengan penyelesaian. Sampai dengan dipisahkan oleh KPK," katanya dengan terbata.
"Itu menurut saya adalah komitment persahabatan saya dan saya percaya dia adalah seorang yang baik," katanya.
Najwa Shihab kemudian sempat mengonfirmasi, apakah Ngabali menangis saat sedang berbicara di line telepon itu.
"Bang Ali saya hanya ingin memastikan, suara Anda terharu menaha tangis atau apa bang Ali karena saya tidak bisa melihat langsung Anda," tanya Najwa.
Ali ngabalin membenarkan.
Cek Video lengkapnya:
Lalu, sebenarnya apa itu operasi tangkap tangan (OTT)?
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Operasi Tangkap Tangan (OTT) adalah operasi penangkapan yang dilakukan oleh Polisi atau KPK.
Dalam pasal 1 angka 19 disebutkan:
"Tertangkap tangan adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu".
"Dalam hal tertangkap tangan penangkapan-dilakukan tanpa surat perintah, dengan ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap beserta barang bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik pembantu yang terdekat."
Tertangkap tangan dilakukan tanpa surat perintah, dan saat peristiwa pelanggaran hukum terjadi.
Dalam KBBI, tertangkap tangan sama dengan kedapatan waktu melakukan kejahatan atau perbuatan yang tidak boleh dilakukan; tertangkap basah.
Sementara, operasi dalam OTT mengacu pada pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan.
Ilustrasi OTT KPK (Tribunnews/Irwan Rismawan)
Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Rizky Oktavianto dan Norin Mustika, pelaksanaan OTT sebagai strategi yang digunakan KPK untuk menindak kasus korupsi di Indonesia menimbulkan pro dan kontra.
Kubu kontra menilai OTT KPK tidak berdampak signifikan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, ilegal dan mengancam privasi.
Sementara kubu pro menilai, OTT KPK mampu mengungkap kasus korupsi dengan cepat dan menghasilkan bukti konkret.
Kebijakan pemberantasan korupsi menggunakan metode OTT yang gencar dilakukan KPK selama periode 2015-2018 efektif dan efisien meringkus koruptor.
Selain itu juga meningkatkan keterlibatan publik dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Namun, masifnya operasi tangkap tangan yang dilakukan ditingkat nasional hingga daerah belum berdampak signifikan terhadap penurunan angka korupsi di Indonesia.
Sehingga, upaya memberantas korupsi tidak bisa dari segi penindakan saja, tapi juga perlu diperkuat sisi pencegahannya.
Berdasarkan 6 kriteria evaluasi Dunn, operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK mampu memenuhi seluruhnya dengan beberapa catatan.
Efektivitas; operasi tangkap tangan mampu meringkus tersangka dengan akurat.
Efisien; semakin banyak operasi tangkap tangan, semakin banyak tersangka.
Kecukupan; operasi tangkap tangan tidak cukup berpengaruh terhadap penurunan angka korupsi di Indonesia.
Pemerataan; manfaat operasi tangkap tangan dapat dirasakan di level nasional hingga daerah.
Responsivitas; operasi tangkap tangan mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat, meski ada pula yang kontra.
Ketepatan; hasil operasi tangkap tangan memang tidak dapat langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat, tapi dapat mengubah sistem secara perlahan.
Isi lengkap jurnal >> LINK