Cara Satpol PP Makassar Turunkan Baliho Habib Rizieq Patut Dicontoh
Pencopotan yang dilakukan prajurit TNI itu, pun sempat mendapat perlawanan dari beberapa Laskar FPI di kawasan Petamburan Jakarta.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sepekan terakhir, publik dihebohkan pecopoton baliho bergambar pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Jakarta.
Pencopotan yang dilakukan prajurit TNI itu, pun sempat mendapat perlawanan dari beberapa Laskar FPI di kawasan Petamburan Jakarta.
Pencopotan atas perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman, pun merembes ke sejumlah daerah di Indonesia.
Tidak terkecuali di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sejumah petugas Satpol PP melakukan pencopotan baliho bergambar Habi Rizieq Shihab dibeberapa sudut jalan di Kota Makassar, Senin (23/11/2020) siang.
Seperti yang terpasag di Jl Ratulangi, Jl Bawakaraeng, Jl Veteran dan Jalan Masjid Raya.
Berbeda di Jakarta, pencopotan oleh personel Satpol PP Kota Makassar di bawah komando Iman Hud itu berlangsung lancar tanpa adanya riak-riak penolakan.
Pencopotan baiho yang berlangsung damai, kata Iman Hud terjadi lantaran adanya komunikasi persuasif yang dibangun pihaknya dengan pengurus DPD FPI Sulsel.
"Alhamdulillah berjalan lancar, adem sejuk. Karena kita melakukan pencopotan penurunan baliho Habib Rizieq dengan pendekatan persuasif dan komunikasi yang baik," kata Iman Hud.
Sebelum mengeksuksi baliho imam besar FPI tersebut, lanjut Iman Hud, pihaknya telah berkomunikasi terlebih (Mappatabe) dahulu dengan Ustad Agus yang merupakan pengurus FPI Sulsel.
"Jadi sebelum ke lapangan saya komunikasi dahulu dengan Ustad Agus, dan alhamdulillah beliau terima rencana penurunan baliho itu kami lakukan. Jadi ini hanya soal bagaimana kita saling menghargai saja, tidak ada masalah saya merendah sedikit asalkan persatuan kita tetap terjalin dengan baik," ujar Iman Hud.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengungkapkan, pencopotan atau penurunan baliho itu dilakukan secara baik atau menghindari adanya sobekan.
Baliho yang telah diturungkan itu kata dia, dilipat lalu dibawa kembali ke rumah Ustad Agus untuk diserahkan.
"Total ada tujuh semua, tapi satunya itu belum sempat kami turunkan tadi karena hujan. Jadi yang sudah kami turunkan tadi, kita lipat lalu kita serahkan kembali ke rumah Ustad Agus," tutrnya.
Satu baliho yang tersisa lanjut Iman Hud akam diturunkan bersama-sama pengurus FPI Kota Makassar.