Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaksin Corona

Fakta Kasus Covid-19 di Sulsel, Masih Fluktuatif 1.411 Pasien Covid Masih Dirawat

Fakta Kasus Covid-19 di Sulsel, data Sabtu (21/11) orang yang aktif sebanya 1.411 orang, sembuh 17.825 dan meninggal dunia terkonfirmasi 482 orang.

Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/lili
Fakta virus influenza dan Covid-19 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kasus Coronavirus Disease ( Covid-19 ) di berbagai daerah masih fluktuatif.

Hingga, Minggu (22/11), pasien yang terkonfirmasi terus bertambah. Bahkan, data Sabtu (21/11) orang yang aktif sebanya 1.411 orang, sembuh 17.825 dan meninggal dunia terkonfirmasi 482 orang.

Dari Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan menyampaikan perkembangan terbaru pasien covid, Minggu (22/11/2020).

Baca juga: Respon Peringatan Prof Idrus, Konsultan Satgas Covid Sulsel: Sebagai Peringatan

Baca juga: Prof Idrus Paturusi Peringatkan Potensi Gelombang Kedua Covid-19 di Sulsel

Hingga hari ini terdapat 83 orang pasien positif corona di Kabupaten Sinjai.

Jumlah itu sedang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan di Sinjai dan melakukan isolasi mandiri. 

"Terkonfirmasi positif melakukan perawatan 83 orang hingga hari ini," kata Juru Bicara Covid-19, Sinjai Irwan Suaib.

Terdapat tiga orang pasien positif baru, sembuh enam orang. Suspek 133 orang, spesimen 3.698 orang, sembuh 443 orang, dan total positif sejak Maret hingga November 527 orang.

Irwan Suaib menyampaikan bahwa Covid-19 merupakan jenis penyakit baru yang tingkat penularannya cukup tinggi. Tingkat penularan virus corona sendiri dapat dipengaruhi oleh adanya pergerakan orang, interaksi antarmanusia, dan berkumpulnya banyak orang.

Sehingga perlu dilakukan upaya perlindungan kesehatan dengan tepat. Upaya melindungi diri bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan antarmanusia dalam skala luas.

Terpisah, pasien positif Covid-19 di Sulawesi Barat kembali dilaporkan bertambah 9 kasus, Minggu (22/11/2020).
Sebanyak 9 yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini, semuanya dari Kabupaten Mamuju.

"Setelah bertambah 9 kasus terbaru dari Mamuju, kini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulbar sejak awal Maret, hingga saat ini mencapai 1.373 kasus," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi DM.

Cara Lindungi Diri
Cara melindungi diri dan orang lain dari penularan Covid-19 yang paling mudah dan tepat, yaitu: Selalu menggunakan masker saat berada di ruangan dan di luar rumah. Jaga jarak aman dengan orang lain sejauh 1 meter.

Sering cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik. Jika tidak menemukan akses air mengalir, gunakan cairan pembersih berbasis alkohol 60%.

Kemudian, menerapkan etika batuk dan bersin yang benar, yakni dengan menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku bagian dalam.

Fakta Virus Covid-19

Corona Berasal dari bahasa latin yang berarti mahkota karena pinggirannya mirip bentuk mahkota. 

Kasus pertama terjadi di Kota Wuhan, China pada Desember 2019. 

Pasien yang terinfeksi 7-10 hari sebelumnya, bisa merasakan gejala yang lebih serius. 

Korban meninggal karena virus corona di dunia sudah lewati 1,34 juta. 

Vaksin Amerika Serikat, Moderna dan China Consina sementara dikembangkan.(*) 

Baca juga: Konsultan Satgas Covid-19 Sulsel: Bias Info Vaksin, Protokol Kesehatan Gagal

Baca juga: Gubernur Sulsel Siap Divaksin Corona

Vaksin Covid-19 

Setelah Pfizer, data awal vaksin Covid-19 Sputnik V dari Rusia menunjukkan 92 persen efektif melawan virus corona SARS-CoV-2.

Selain itu, pembuat obat AS lainnya, Moderna Inc, mengatakan kandidat vaksin mRNA milik mereka memberikan perlindungan kuat, menurut data awal dari uji coba tahap akhir perusahaan.

Moderna bahkan mengatakan vaksin eksperimental mRNA-1273 tampaknya 94,5 persen efektif – ini berarti melebihi vaksin Pfizer yang 90 persen efektif dan Sputnik V.

Namun, hasil akhir uji coba vaksin Covid-19 dari kolaborasi Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini ada lebih dari 150 vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan, dengan sekitar 44 kandidat dalam uji klinis dan 11 menjalani pengujian tahap akhir.

Hingga saat ini ada empat vaksin yang telah menyatakan efektif di atas 90 persen.

Awal November lalu, Pfizer dan BioNTech menjadi perusahaan farmasi pertama yang merilis data awal uji klinis tahap akhir vaksin Virus Corona.

Mereka mengungkap data awal yang menunjukkan, bahwa kandidat vaksin yang mereka buat efektif 90 persen melawan Covid-19.

Dalam data awal uji klinis fase 3 yang disebut analisis interim tersebut, terdapat 94 kasus positif Covid-19 di antara 43.000 partisipan uji coba.

Tim ahli menemukan bahwa kurang dari delapan orang atau 10 persen kasus positif terdapat pada kelompok partisipan yang mendapatkan dua dosis vaksinnya.

Melansir laporan Daily Mail, seorang relawan mengatakan dirinya mengalami sakit kepala, demam, dan nyeri di sekujur tubuhnya setelah dosis pertama disuntikan dan menjadi lebih parah setelah suntikan kedua.

Seorang relawan lainnya, berusia 44 tahun mengatakan suntikan vaksin itu membuatnya merasa seperti sedang mabuk berat. Namun, gejalanya cepat hilang.

Perlu diketahui, bahwa semua relawan yang ikut serta tidak mengetahui apakah mereka menerima vaksin atau plasebo.

Kemudian, dua hari lalu (18/22), Pfizer dan BioNTech mengungkap hasil akhir uji coba vaksin Covid-19 yang menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen. Uji coba fase 3 melibatkan 43.000 responden.

Setiap responden akan diberi suntikan, antara vaksin atau plasebo. Dalam kurun waktu tertentu, peneliti akan meninjau berapa banyak relawan yang sakit.

Jika orang sakit yang mendapat suntikan vaksin lebih sedikit dibanding plasebo, artinya vaksin tersebut efektif.

Pfizer mengatakan, dari 43.000 relawan yang terlibat, ada 170 kasus Covid-19. Dari 170 kasus ini, hanya 8 orang yang sebelumnya disuntik dengan vaksin sungguhan yang dinamai BNT162b2. Sementara 162 orang disuntik plasebo.

Karena jumlah kasus Covid-19 yang disuntik vaksin BNT162b2 lebih sedikit, artinya tingkat efektivitas vaksin lebih besar dan mencapai 95 persen.

Dari 10 orang yang mengidap Covid-19 parah, satu orang sudah mendapat vaksin. "Datanya sangat kuat," kata Ian Jones, profesor virologi di University of Reading, Inggris.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved