Bikin Merinding, Tim Forensik Sulsel Sering Lihat Jenazah Bayi Akan Diotopsi Keluarkan Air Mata
Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di area kebun tak jauh dari pabrik batu di Desa Passippo pagi tadi sekira pukul 06.30 Wita.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akhir-akhir ini, penempuan bayi kerap menggemparkan warga. Terlebih ketika sang bayi ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Terbaru, penemuan mayat bayi menggemparkan warga Dusun Wodie, Desa Passippo, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/11/2020) pagi.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di area kebun tak jauh dari pabrik batu di Desa Passippo pagi tadi sekira pukul 06.30 Wita.
Bayi mungil yang sudah tidak bernyawa tersebut, ditemukan dalam keadaan terbungkus kantong kresek warna merah.
Temuan jasad bayi itu pun diselidiki Polres Bone. Siapa pelaku yang tega melakukan pembuangan terhadap bayi malang itu.
Untuk memudahkan proses penyelidikan, Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel akan dikerahkan ke Kabupaten Bone untuk melakukan proses otopsi.
"Rencana besok pagi, kami akan berangkat ke Bone untuk proses autopsi jasad bayi yang ditemukan pagi tadi. Rencananya di rumah sakit umum daerah setempat," kata Kordinator Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel, Bripka Sultan ditemui di sela persiapan.
Seusai membereskan peralatan autopsi yang aka dibawa ke Bone, Bripka Sultan pun menceritakan sedikit pengalamannya saat menghadapi jenazah bayi.
Ia mengaku kerap menyaksikan pemandangan aneh saat akan memulai proses autopsi terhadap jasad sang bayi.
Jasad bayi akan diautopsi itu kata Bripka Sultan kerap ia dapati meneteskan air mata saat proses autopsi akan segera dimulai.
Bukan sekali dua kali, pemandangan itu ditemui. Terlebih, ketika jasad sang bayi meninggal dunia dalam keadaan yang tidak wajar.
"Paling sering saya dapati itu kalau pas mau diautopsi, biasa itu bayi meneteski air matanya kasihan. Itu biasa bikin merindingka juga kalau pas lihat keluar air matanya kasihan," cerita Kordinator Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Bripka Sultan.
"Seringmi saya dapati begitu, temuan bayi di Gowa, Takalar,Makassar sama daerah-daerah lain. Apalagi kalau meninggal itu bayi tidak wajar kasihan," ujarnya.
Di Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Sulsel khususnya bidang identifikasi mayat, Bripka Sultan bukanlah orang baru.
Ia masuk di Dokpol Biddokkes Polda Sulsel sejak 2008 silam hingga sekarang.