Tribun Bantaeng
SMAN 1 Bantaeng Bakal Kembali Berlakukan Belajar Tatap Muka di Sekolah, Kapan?
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bantaeng kini berencana untuk kembali berlakukan siswa belajar tatap muka di sekolah.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Sudirman
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Wabah penyakit Covid-19 yang melanda hingga saat ini, memaksa diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa melalui daring dan luring.
Setelah berlangsung sekitar 10 bulan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bantaeng kini berencana untuk kembali berlakukan siswa belajar tatap muka di sekolah.
Belajar tatap muka kini direncanakan karena saat ini sudah ada peluang untuk kembali memberlakukan di sekolah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bantaeng, Andi Arung mengatakan, peluang itu ada karena setiap sekolah sudah diberikan kewenangan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Jadi rilis dari Gubernur bukan lagi dari atas mengimbau sekolah, tapi kebijakan dari masing-masing sekolah," kata Andi Arung kepada TribunBantaeng.com, Jumat, (13/11/2020).
Untuk memberlakukan belajar tatap muka, sekolah harus menyampaikan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan dengan mengirimkan surat permohonan.
Setelah itu, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama tim kesehatan akan meninjau kesiapan dari sekolah.
"Jadi sekolah mengirim permohonan kemudian dari provinsi datang meninjau bersama tim kesehatan layak atau tidak jadi buka," ujarnya.
Olehnya itu, kata dia, dalam waktu dekat bakal digelar rapat bersama tim untuk membicarakan persiapan yang akan dilakukan.
Pembelajaran tatap muka direncanakan akan diberlakukan seteleh pelaksanaan ujian semester yang digelar pada 30 Desember 2020 mendatang.
Sehingga, pemberlakukan belajar tatap muka direncanakan setelah memasuki tahun ajaran baru 2021.
"SMA 1 Bantaeng siap semua. Kalau saya masuk tahun ajaran baru 2021 Januari lah kita buka," lanjutnya.
Namun, persiapan mulai dilakukan pada bulan Desember 2020 dengan menyiapkan seluruh sarana protokol kesehatan, yang menjadi syarat belajar tatap muka boleh diberlakukan.
"Kita tidak perlu terburu-buru. Sementara kita siapkan protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.
Seperti tempat cuci tangan dengan air mengalir, dan bangku yang disiapkan harus 50 persen dari jumlah siswa di setiap kelas," jelasnya.
Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution