Profil Aurel JKT48 yang Alami Pelecehan Seksual di Medsos

Anggota JKT48 itu merasa tidak dihargai sebagai perempuan.

Setelah melaporkan kasus dugaan pelecehan di media sosial, Aurel JKT48 akan segera dipanggil pihak kepolisian untuk jalani menpemeriksaan.

Menurut Kombes Pol Yusri Yunus,  Polda Metro Jaya akan memanggil saksi dan pelapor.

"Sementara sekarang kita meneliti laporan polisi tersebut, rencana lanjutnya karena ini naik penyelidikan, kita akan memanggil pelapor dan saksi saksi," kata Yusri Yunus.

"Serta akan diperiksa pembawa bukti-bukti yang dia laporkan  ke Polda Metro Jaya," ujarnya.

Dia menuturkan,  jika terbukti bersalah, maka pemilik akun @kurniawan037 akan dijerat pasal UU ITE.

"Tersangkanya akan dikenakan pasalnya 27 ayat 1 jo 45 uu no 19 tahun 2016 uu ITE," ucap Yusri.

"Ini baru diteliti hari ini, tapi rencana tindak lanjut, kita akan melakukan penyelidikan untuk memanggil pelapor dan saksi-saksinya termasuk bukti-bukti yang dia laporkan," katanya.

Pelecehan di media sosial terhadap Aurel JKT48 pada tanggal 3 November 2020 dan dilaporkan ke polisi pada 7 November 2020.

Profil

Awal malu masuk dalam grup JKT48 sempat mengungkapkan rasa untuk berhati-hati.

Dilansir dari Kompas.com, Ni Made Ayu Vania Aurellia (17) atau Aurel " JKT48" merasa harus berhati-hati dalam berbicara dan bertindak setelah bergabung dalam Tim KIII grup idola JKT48.

"Rasanya jadi idola itu ya, kita harus berhati-hati gitu. Berhati-hati ngobrol sama orang, sama temen-temen sendiri juga, karena aku tuh nyablak (ceplas ceplos) gitu kalau ngomong," ucapnya di kantor Redaksi Kompas.com, di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2017).

"Jadi, pas masuk JKT48, lo enggak boleh kayak gini, nanti orang lain sakit hati, dan harus hati-hati di depan publik juga," tambahnya.

Aurel mengaku bahwa, selain dikenal ceplas ceplos dalam berbicara, ia dikenal galak.