Pelaku Penikaman Timses Appi-Rahman Ditangkap, Jubir Apresiasi Kinerja Polda Metro Jaya
Juru bicara Appi-Rahman, Fadli Noor, mewakili tim Appi-Rahman mengapresiasi kinerja kepolisian.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), angkat bicara mengenai penangkapan pelaku penikaman salah satu tim suksesnya saat debat perdana, Sabtu (7/11/2020) lalu.
Terduga pelaku saat ini diamankan oleh pihak Polda Metro Jaya, dan akan dirilis hasilnya, Kamis (13/11/2020) besok.
Juru bicara Appi-Rahman, Fadli Noor, mewakili tim Appi-Rahman mengapresiasi kinerja kepolisian.
"Kami tentu bersyukur atas penangkapan tersebut dan mengapresiasi kinerja kepolisian yang bergerak cepat," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2020).
Ia pun mempercayakan kasus ini sepenuhnya ke Kepolisian untuk segera diungkap motif dari pelaku.
"Kami berharap penangkapan tersangka dapat segera mengungkap motif pelaku serta dalang dibalik aksi premanisme tersebut," tutupnya.
Ditangkap di Jakarta
Pelaku penikaman tim sukses (timses) Appi-Rahman, Muharram Madjid alias Musjaya, ditangkap.
Penangkapan diketahui dilakukan oleh Personel Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/11/2020).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus yang dikonfirmasi via telepon membenarkan informasi tersebut.
"Iya kabarnya sudah ditangkap," katanya.
Namun Kombes Yusri belum bisa merinci terkait jumlah pelaku dan kronologi penangkapan.
"Saya belum bisa membeberkan karena datanya belum saya pegang juga," sambungnya.
Lebih lanjut Kombes Yusri mengatakan kemungkinan rilis akan dilakukan esok hari terkait kasus ini.
"Mungkin besok kita bisa sampaikan detailnya," tutupnya.
Teridentifikasi CCTV
Foto terduga pelaku penikaman tim sukses (timses) Appi-Rahman, Muharram Madjid alias Musjaya, beredar luas di media sosial dan grup-grup Whatsapp.
Terduga pelaku bercirikan sesuai dengan pernyataan pihak Kepolisian, yakni berbaju kotak-kotak warna coklat dan memakai topi.
Ciri-ciri ini dikantongi pihak Kepolisian setelah mendapatkan gambar dari CCTV di sekitar area kejadian di gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta.
Terkait dengan hal ini, juru bicara Appi-Rahman, Fadli Noor, mengaku enggan menuding.
Pertama foto pertama yang beredar yakni terduga pelaku ikut berfoto bersama dengan pendukung salah satu pelaku dengan mengancungkan jari sesuai dengan nomor urut salah satu Paslon.
Dalam foto ini terlihat jelas wajah dan pakaian yang digunakan.
Foto kedua berdasarkan tangkapan CCTV menunjukan wajah yang sesuai dengan terduga pelaku dengan pakaian yang digunakan. Namun topi yang dipakai ditanggalkan.
"Kami tidak bisa menuding dan mengambil kesimpulan soal foto yang beredar itu. Tetapi jika itu benar pihak Kepolisian harus mengambil langkah tegas untuk mengusut aktor intelektualnya," ucap Fadli saat dikonfirmasi, Senin (9/11/2020).
Tak sampai di situ, Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Selatan ini juga mengatakan sangat disayangkan jika terduga pelaku merupakan bagian dari salah satu paslon pesaing Appi-Rahman.
Menurutnya hal ini akan mencoreng wajah Pilkada khususnya di kota Makassar.
"Tentu jika itu benar, ini akan menjadi preseden buruk untuk Demokrasi kita, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi, aksi-aksi kekerasan harus kita lawan bersama," tegasnya.
"Kami pun meminta pihak Kepolisian untuk bergerak cepat menyelesaikan kasus ini, supaya kita tahu apa motif sebenarnya pelaku," sambungnya.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, AKP Haris Ahmad, mengatakan kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mengenai kasus penusukan berdasarkan rekaman kamera CCTV.
Dari rekaman CCTV peristiwa itu berawal saat korban dan kelompok pendukung Appi-Rahman tiba-tiba didatangi orang tak dikenal yang berbocengan menggunakan sepeda motor.
"Setelah menusuk korban, pelaku langsung lari menuju rekannya yang sudah menunggu di atas motor warna putih. Mereka melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah Slipi," ujar Haris kepada wartawan, Senin, (9/11/2020).