Pilwali Makassar 2020 "Berdarah", Tim Appi-Rahman Ditikam NU-Muhammadiyah Makassar Serukan Damai
Informasi terbaru penikaman Tim Appi-Rahman, foto pelaku penikam Tim Appi-Rahman beredar melalui media sosial.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Organisasi kemasyarakat ikut menanggapi kondisi terkini Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2020. Informasi terkini, salah satu tim Appi-Rahman Muharram Madjid alis Musjaya ditikam saat mengikuti debat publik di Menara Kompas, Jl Tentara Pelajar, Palmerah Selatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
Informasi terbaru penikaman Tim Appi-Rahman, foto pelaku penikam Tim Appi-Rahman beredar melalui media sosial.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar menyerukan pentingnya menjaga ukhuwah atau persaudaraan dalam pesta demokrasi Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Makassar 2020.
Hal itu disampaikan PCNU menanggapi insiden penikaman terhadap tim sukses Appi-Rahman bernama Muharram Madjid alias Musjaya oleh orang tak dikenal (OTK).
Musjaya ditikam di lokasi debat publik perdana Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 di gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.
Ketua PCNU Makassar, KH Kaswad Sartono mengatakan politik adalah cara, media dan instrumen untuk memperoleh kebaikan dan kemaslahatan untuk rakyat.
"Jadi di dalam politik itu banyak kehormatan dan kemuliaan yang wajib dijaga dan dipelihara oleh semua kita," katanya, Senin (9/11/2020).
KH. Kaswad mengatakan kemenangan dalam event politik adalah penting. Akan tetapi, ia menegaskan yang jauh lebih penting adalah menjaga ukhuwah, persatuan, persahabatan dan kekeluargaan.
"Mari kita jaga demokrasi dan politik di Makassar ini dengan semangat sipakatau, sipakaraja dan sipakalebbi," tandasnya.
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar menyerukan komitmen bersama untuk mewujudkan Pilwali Kota Makassar 2020 yang damai.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Makassar, Awang Darmawan mengajak seluruh pendukung pasangan calon untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan insiden penikaman tersebut.
"Mari tetap berkomitmen untuk mewujudkan Pilwali Makassar yang damai, penuh dengan nilai persaudaraan dan kebajikan," katanya kepada Tribun Timur, Senin (9/11/2020).
Awang mengatakan, warga Kota Makassar tidak boleh terpecah belah dan bertikai hanya karena perbedaan pilihan politik.
Awan mengajak seluruh pasangan calon untuk ikut menenangkan dan menjaga para relawan dan simpatisannya agar Kota Makassar tetap kondusif jelang hari pencoblosan 9 Desember mendatang.
"Mari jadikan Pilwali sebagai ajang festival gagasan untuk kemajuan Kota Makassar, bukan sebagai ajang menebar kebencian," seru Awang Darmawan.
Awang menilai, insiden penikaman itu mesti menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara Pilwali Kota Makassar, dalam hal ini KPU, Bawaslu, serta kepolisian.
Ia meminta para penyelenggara untuk mengambil langkah preventif demi mencegah terjadinya insiden serupa dikemudian hari.
"KPU dan Bawaslu harusnya meminta komitmen seluruh pasangan calon untuk bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan Pilwali Makassar yang damai dan berkemajuan," tandasnya.(*)