Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramai Boikot Produk Perancis, Aqua dan SGM Ternyata Asalnya dari Sana, Tapi Diproduksi di Indonesia

Di Indonesia, terdapat berbagai macam produk yang berasal dari negara di bawah kepemimpinan Emmanuel Macron itu, salah satunya produk minuman kemasan

Editor: Waode Nurmin
Dokumentasi Aqua
Ilustrasi. Pekerja di pabrik Aqua. Terkait seruan boikot produk Perancis, wakil perusahaan menyebutkan produk Danone, Aqua dan SGM diproduksi di Indonesia. 

"Perusahaan kami tidak memiliki afiliasi politik dan hal-hal di luar bisnis kami," ujarnya.

Arif pun menyambut baik langkah pemerintah yang tidak turut serta memboikot produk-produk Perancis, seperti negara lain.

"Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, MUI mengeluarkan imbauan kepada umat Islam Indonesia untuk memboikot segala produk asal negara Perancis.

Selain aksi boikot, MUI juga meminta Presiden Perancis Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam sedunia.

Sebelumnya, Presiden Macron beberapa waktu lalu mengomentari pembunuhan terhadap seorang guru di luar Kota Paris yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad pada murid-muridnya di kelas.

Menurut Macron aksi pembunuhan ini merupakan serangan terhadap kebebasan berbicara sehingga pihaknya menyebut akan melawan "separatisme Islam" yang ada.

Pernyataannya ini memicu reaksi negatif dari berbagai pihak di dunia, khususnya negara-negara yang dihuni oleh penduduk Muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Turki, Kuwait, dan lain sebagainya.

Seruan boikot MUI dilayangkan melalui surat pernyataan Nomor: Kep-1823/DP-MUI/X/2020 tertanggal 30 Oktober 2020.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," bunyi salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Apakah berpengaruh?

Pengamat ekonomi sekaligus Dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah memastikan gerakan boikot produk Perancis tidak berpengaruh banyak kepada Indonesia, baik dari sisi investasi maupun ekspor impor.

Sebab, produk-produk Indonesia sendiri tidak banyak yang bisa menjadi substitusi produk Prancis.

Alasannya, produk asal Indonesia belum tepat untuk dijadikan pengganti barang-barang Perancis yang kerap digunakan sebagai gaya hidup.

Seperti tas Hermes yang kedapatan digemari oleh istri Erdogan, Emine Erdogan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved