UPDATE Sinopsis Sinetron 'Dari Jendela SMP' Episode 167 Minggu Malam ini: Wulan & Joko Bertukar Kaos
UPDATE Sinopsis Sinetron 'Dari Jendela SMP' Episode 167 Minggu Malam ini: Wulan & Joko Bertukar Kaos
Sinetron 'Dari Jendela SMP' Episode 167 akan kembali tayang Minggu 1 November pukul 17.45 WIB di SCTV.
Bagaimana jalan ceritanya?
Berikut bocoran sinosisnya:
Ria nampak memberikan semangat ke Indro.
Indro dalam hati, Ria perhatian ke dirinya.
Sampai-sampai Indro bengong, Ria lalu tanya kenapa.
Indro bilang gak kenapa-kenapa.
Indro lalu pulang, Ria memberikan semangat ke Indro.
Bu Linda nampak khawatir sama Indro belum pulang.
Dia tanya Wulan, namun Wulan gak tahu.
Bu Linda mau telpon, namun Indro sudah pulang.
Bu Linda tanya Indro darimana, Indro bilang dari membagikan brosur dan sudah makan karena ditraktir Ria.
Indro di kamar merasa capek, dia gak menyangka kerja membagikan brosur bisa secapek ini.
Indro bahkan merasa mau menyerah, namun dia kasian sama Wulan dan Bu Linda kalau menyerah tidak bekerja, baru kerja 1 hari juga.
Wulan heran kenapa, kenapa Indro langsung tidur.
Joko minta maaf ke Roni, masalah Santi, yang dirinya tidak jujur.
Namun Roni bilang santai saja. Joko ketemu Wulan, dia minta maaf. Namun Wulan nampak menghindari Joko. Joko berpikir Wulan masih marah ke dirinya.
Wulan dan Joko nampak bertukar hadiah, setelah dibuka, Wulan mendapat kaos berinisial J.
Wulan mengatakan ini maksudnya Joko. Dan Joko membuka hadiahnya, kaos berinisial W, Joko mengatakan maksudnya Wulan.
Joko dan Wulan ketawa bareng dan mereka memakai kaosnya.
Bu Ira dan Pak Irfan mengajak Lili dan Santi untuk bicara serius.
Bu Ira lalu mengatakan kalau dirinya dan Pak Irfan sudah memutuskan akan menikah. Lili dan Santi kompak mengatakan tidak setuju.
Wulan mengajak Joko untuk ke makam pak Lukman.
Sesampainya di makam pak Lukman, Wulan mengatakan kalau dirinya kangen papa, Wulan nampak sedih.
Wulan bahkan sampai menangis di makam papanya itu.
Di tempat lain, Pak Lukman terbangun, dia merasa ada yang memanggilnya papanya.
Pak Lukman merasa kalau anaknya sedih, namun pak Lukman gak bisa mengingat nama anaknya dan dimana anak dan istrinya.