Pedestrian Tanjung Bunga
Groundbreaking Pedestrian Tanjung Bunga, Fase 1 Ditarget 70 Hari
Gubernur Sulawesi-Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah melakukan Groundbreaking paket pekerja Konstruksi Pedesterian Trotoar Metro Tanjung Bunga
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi-Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah melakukan Groundbreaking paket pekerja Konstruksi Pedesterian Trotoar Metro Tanjung Bunga, Sabtu (24/10/2020) pagi.
Pengerjaan fase 1 akan dikerjakan selama 70 hari oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan pagu anggaran tahap satu sebesar Rp 127 miliar.
Jika rampung bakal menjadi jalan terlebar di Indonesia. Jalan Metro Tanjung Bunga nantinya akan menjadi landmark baru kota Makassar dan Sulsel dengan lebar jalan 50 meter, panjang 6 kilometer dengan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda dengan lebar 6,6 m, jalur hijau 2 m, jalur lambat 4,8 m, jalur hijau 1 m, jalan utama 9,6 m dan jalur hijau 2 m.
Jalan ini akan menjadi jalan dengan intensitas transportasi tinggi di Kota Makassar, dan menjadi penghubung berbagai titik pertumbuhan ekonomi kota.
"Ini kegaitan yang sangat mulia dalam rangka ground breaking pembangunan Jalan Tanjung Bunga. Pengembangan ini, sesuatu yang wajib dilakukan, karena melihat kepadatan kendaraan di sini sehingga saya mengapresiasi Pak Wali bisa memulai pembangunan ini," kata Nurdin Abdullah.
Ia mengakui salah satu masalah yang dihadapi selama menjadi gubernur adalah menata kota Makassar.
Ia mengapresiasi semua pihak yang turut terlibat, termasuk para pemilik lahan yang bersedia menyerahkan lahan senilai Rp3,6 trilyun ini. Ia juga berkomitmen untuk menghilangkan segala hambatan dalam pembangunan. Semuanya harus membuka mata dan hati bahwa Makassar bisa dibenahi.
"17 tahun jalan ini terus menjadi penguasaan GMTD, kenapa GMTD tidak menyerahkan, karena selama ini GMTD merasa disulitkan, mengurus ini susah," sebutnya.
Lanjut dia, jalan ini akan selevel dengan jalan utama di Ibu Kota Negara, yakni jalan Sudirman-Thamrin.
Ia juga mengharapkan bahwa target pengerjaan dalam 70 hari dapat dilakukan, walaupun mungkin dalam perjalannanya akan muncul kendala di tengah masa pandemi ini. Jika masih ada yang belum selesai, maka kontrak dapat diadendumkan untuk menjaga kualitas pengerjaan.
"Saya berharap pekerjaan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun dan Makassar ini betul-betul menjadi kota yang nyaman," harapnya.
Penjabat Wali Kota Makassar, Prof. Rudy Djamaluddin, hadir rencana pengerjaan jalan ini, karena motivasi dari gubernur. Jalan ini akan mendorong perekonomian.
"Ini mendorong perekonomian, bagaimana menghadirkan ikon, daya tarik pariwisata dan investasi dan ini yang dikuatkan hadir kota yang baik dan nyaman," ujarnya.
Selanjutnya akan dilanjutkan kembali pembangunannya, dan untuk tahap dua direncanakan alokasi anggaran Rp250 milyar untuk bisa menutaskan jalan hingga akhir tahun depan.
Sedangkan, Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo, menyatakan dukungan DPRD Kota Makassar dalam pembangunan ini.
