Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Santri

Apa Saja Tantangan Santri Hadapi Pendemi Covid-19? Berikut Ulasan Muhaimin Iskandar

Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar mengatakan, para santri memiliki tantangan di tengah pandemi covid-19 ini.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
ist
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pada peringatan Hari Santri 22 Oktober 2020 tahun ini, bangsa Indonesia dilanda bencana nonalam yakni pendami Covid-19.

Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar mengatakan, para santri memiliki tantangan di tengah pandemi covid-19 ini.

Hal itu disampaikan dalam diskusi Live Tribun VIP secara daring dalam rangka Hari Santri Nasional 2020 bertopik Sang Pemimpin Menyapa Santi, Rabu (21/10/2020.

"Kita sedang menghadapi masa sulit akibat pandemi; ekonomi yang berkepanjangan, mengalami masa krisis bahkan resesi. Ini yang harus disiapkan oleh para santri, pesantren, dan masyarakat pedesaan," katanya.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengajak para santri di tanah air untuk menyiapkan kekuatan.

Sebab, katanya, kecanggihan teknologi tak berdaya menghadapi virus corona yang melanda dunia.

"Kemajuan teknologi begitu cepat, teknologi informasi mempercepat dan permudah semua hal, kita mudah komunikasi. Kemajuan teknologi informasi adalah lompatan setelah kemandekan industri besar yang mati total berganti industri teknik mesin kecil, mikro, ini jadi sentuhan solusi bagi dunia kita," terangnya.

"Kemajuan mikro industri ini, melahirkan teknologi baru yang dahsyat. tapi di sisi lain dipertanyakan. Kemajuan dahsyat ini tidak ada solusi, swab saja mahal, tidak berdaya," katanya.

Cak Imin mempertanyakan peran pemerintah, bangsa dan ahli-ahli apakah bisa mempercepat penyelesaian masalah itu, dalam kondisi masa sulit ini bisa cepat.

Sebab di sisi lain, ilmu pengetahuan manusia dinilai sedang mati kutu.

Cak Imin menilai kondisi saat ini sangat gila karena kecanggihan teknologi tidak berdaya menghadapi virus corona.

Bahkan pemeriksaan swab memerlukan biaya tidak setidak dan waktu tidak cepat.

Ia mengatakan, kaum santri saat ini dihadapkan pada dua masalah, yaitu mengejar ketertinggalan, mengejar kemajuan, mengejar kemajuan dunia barat.

Namun di sisi lain bangsa dan para santri sedang menghadapi masa sulit.

"Bayangkan, saya berkali-kali sampaikan kepada pemerintah, hari ini kita darurat pendidikan nasional, kita sedang alami kekacauan luar biasa, pendidikan jarak jauh, sementara kelas tutup semua di mana-mana," bebernya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved