Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Strategi Satgas Covid-19 Makassar Hadapi Pilkada Serentak 2020 saat Pandemi

Sabri mengungkapkan kondisi 15 kecamatan yang ada di Makassar, ada enam kecamatan yang menjadi episentrum.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tangkapan layar youtube Tribun Timur
Bincang Kota bersama Tribun Timur yang disiarkan secara live di kanal YouTube Tribun Timur, Senin (19/10/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM-MAKASSAR- Di masa pandemi Covid-19, pemerintah akan tetap menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 9 Desember 2019 mendatang.

Salah satu daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak adalah Kota Makassar.

Koordinator Satgas Covid-19 Makassar, Muhammad Sabri mengatakan, untuk mengantisipasi munculnya klaster baru penularan Covid-19 di momen Pilkada, sudah ada aturan tegas bagi calon kepala daerah.

"Yang kita takutkan kemarin-kemarin itu, ketika Pilkada pasti terjadi kerumunan. Oleh karena itu, peraturan yang sangat ketat terhadap paslon yang melanggar protokol kesehatan, maka bisa didiskualifikasi. Begitu juga ketika terjadi hal-hal saat kampanye,"kata Sabri dalam Bincang Kota bersama Tribun Timur yang disiarkan secara live di kanal YouTube Tribun Timur, Senin (19/10/2020).

Satgas Covid-19 Makassar juga memberikan bantuan kepada Bawaslu dengan menempatkan personelnya agar bisa memberikan penindakan jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan.

"Panwas kan tidak mungkin memberikan tindakan. Jadi di 15 kecamatan, Panswas didampingi beberapa personel Satgas dari unsur TNI dan Polri,"jelas Sabri.

Enam Kecamatan Jadi Episentrum

Sabri mengungkapkan kondisi 15 kecamatan yang ada di Makassar, ada enam kecamatan yang menjadi episentrum.

Diketahui enam kecamatan di Makassar yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak, yakni Tamalate, Rappocini, Panakkukang, Manggala, Tamalanrea, dan Biring Kanaya.

Keenam kecamatan tersebut pun menjadi perhatian dari tim Satgas Covid-19 Makassar.

"Setelah kita lihat, ternyata kecamatan ini memang adalah kecamatan yang memiliki wilayah luas dengan jumlah penduduk yang banyak dan mereka ada di perbatasan,"katanya.

Sabri mengatakan, penanganan Covid-19 yang dilakukan di enam kecamatan tersebut, mulai dari tracing, rapid test, hingga swab massal.

Jika awalnya dilakukan di tingkat kecamatan, penanganan Covid-19 di enam kecamatan tersebut mulai turun ke tingkat RW.

Tim Satgas pun mendatangi wilayah yang menjadi episentrum di masing-masing kecamatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved