Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UU Cipta Kerja

Ini Alasan KSPSI dan KSPI Tak Ikut Demo Lanjutan UU Cipta Kerja, Buruh & Mahasiswa Masih Unjuk Rasa

KSPSI Tolak Turun Demo Lanjutan UU Cipta Kerja Bersama Buruh & Mahasiswa, Siapa di Balik Keputusan?

Editor: Arif Fuddin Usman
Tribunnews.com
Ilustrasi Penolakan Omnibus Law: Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi demonstrasi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di depan gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/7/2020). 

BEM SI bakal kembali menyuarakan mosi tidak percaya terhadap pemerintah pada momentum satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), sebagai perserikatan buruh yang selama ini vokal menyuarakan penolakan terhadap RUU tersebut memilih diam tak ikut bergabung bersama BEM SI.

"Tidak (turun demo)," kata Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI, Kahar S Cahyono dikutip dari Liputan6.com, Senin (19/10/2020).

Kahar tidak mengungkap alasan detil terkait sikap KSPI yang tidak ikut menggelar aksi demo tolak RUU Cipta Kerja bersama mahasiswa.

"Tidak apa-apa, karena memang belum diputuskan untuk aksi besok (hari ini)," katanya.

Seperti yang disampaikan beberapa hari lalu, menurut Kahar, KSPI tengah mempersiapkan amunisi untuk mengajukan gugatan RUU Cipta Kerja melalui judicial review atau uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, KSPI juga tengah mempersiapkan aksi demonstrasi lanjutan yang belum ditentukan waktunya.

"Mempersiapkan ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiil. Ketiga, meminta legislatif review ke DPR RI dan eksekutif review ke Pemerintah. Keempat, melakukan sosialisasi atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan omnibus law UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan oleh buruh," jelas Kahar.

6000 Polisi Jaga Sekitaran Istana Negara

Aksi unjuk rasa akan kembali digelar sekelompok mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat (Ormas) pada Selasa (20/10/2020) besok.

Sebanyak 6.000 polisi akan disiagakan di sekitar Istana Negara untuk menjaga aksi unjuk rasa tersebut. 

Hal ini diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto di Polsubsektor Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020).

"Kalau surat dari intel memang ada. Kami sedang melakukan maping, berapa banyak massa yang akan turun, nanti," ujar Heru ditemui Wartakotalive.com.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR pada 5 Oktober 2020. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR pada 5 Oktober 2020. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Saat ini polisi tengah mengantisipasi aksi unjuk rasa yang akan digelar Selasa (20/10/2020).

Heru menegaskan kegiatan unjuk rasa dipastikan hanya boleh dilakukan di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved