Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Top News

BERITA TERPOPULER: Danny Pomanto Diperiksa Polisi | Makassar Macet Lagi Cek Lokasi Demo Omnibus Law

Update Berita Terpopuler: Danny POmanto Diperiksa Polisi | Makassar Macet Lagi Demo UU Cipta Kerja dan lokasi demo hari ini di Makasar

Editor: Mansur AM
Tim Adama
Update Berita Terpopuler: Danny POmanto Diperiksa Polisi | Makassar Macet Lagi Demo UU Cipta Kerja dan lokasi demo hari ini di Makasar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemeriksaan Calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto atau Moh Ramdhan Pomanto di Polrestabes Makassar, Senin (19/10/2020) salah satu berita terpopuler tribun-timur.com.

Berita lainnya adalah rencana demo mahasiswa menolak Omnibus Law Selasa (20/10/2020) hari ini.

Berita Danny Pomanto diperiksa polisi >>> DI SINI 

Makassar Macet Hari Ini

Polisi mengantisipasi dengan pengawalan. Namun kemacetan akan terjadi.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus saat merilis hasil razia balap liar, Senin (17/2/2020) sore.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus saat merilis hasil razia balap liar, Senin (17/2/2020) sore. (muslimin emba/tribun-timur.com)

Unjukrasa 'Tolak Omnibus Law' atau UU Cipta Kerja masih akan berlanjut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Penolakan atas RUU yang telah disahkan DPR RI itu masih akan berlanjut oleh sejumlah organisasi kepemudaan dan mahasiswa.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, mengatakan, sedikitnya ada 14 organisasi buruh dan mahasiswa yang akan melangsungkan unjukrasa Selasa besok.

"Kemungkinan masih bertambah," kata Haji Edy sapaan Supriady Idrus kepada tribun, Senin (19/10/2020) malam.

"tapi data sementara pemberitahuan aksi yang masuk ke kami itu ada 14 organisasi," lanjutnya.

Jika saja terjadi penambahan, pihaknya mengaku tetap akan menyesuaikan dengan jumlah personel yang ada.

"Sejauh ini ada 2234 personil pengamanan yang disiagakan. Jika ada penambahan tentu kita akan sesuaikan," ujarnya.

Haji Edy pun menghimbau agar pengunjukrasa melangsungkan aksinya dengan tertib.

"Jadi kita imbau agar massa aksi, pertama tetap patuhui protokol kesehatan, misalnya pakai masker dan jaga jarak.

"Kedua tetap tertib, tidak mengganggu pengguna jalan dan tidak anarkis, karena kita tetap kedepankan persuasif," imbuhnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved