UU Cipta Kerja
Rekaman CCTV & Video Pendek Beredar, Ungkap Penyuplai Makanan dan Bom Molotov saat Demo UU Ciptaker?
Polisi periksa Rekaman CCTV & video pendek yang beredar, hal tersebut untuk mengungkap Penyuplai Makanan dan Bom Molotov saat Demo UU Cipta Kerja.
TRIBUN-TIMUR.COM - Polisi periksa Rekaman CCTV & video pendek yang beredar, hal tersebut untuk mengungkap Penyuplai Makanan dan Bom Molotov saat Demo UU Cipta Kerja. Berikut selengkapnya!
Setelah kejadian lewat, polisi berusaha menguak Aktor Penyuplai Logistik hingga Bom Molotov saat unjuk rasa UU Cipta Kerja.
Usaha tersebut dilakukan aparat kepolisian dengan mempelajari tayangan rekaman CCTV yang didapatkan Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya curiga ada aktor di balik aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh di Jakarta dan sekitarnya pada Kamis (8/10/2020) lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, saat ini penyidik polri masih melakukan pendalaman terkait dugaan tersebut.
"Ada kelompok-kelompok yang melakukan vandalisme, membakar pos polisi, bakar fasilitas umum.

"Ini masih kita kumpulkan semuanya untuk mencari aktor yang di belakang kelompok ini, karena indikasinya ke arah sana," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (11/10/2020).
Periksa Rekaman CCTV dan Video Pendek yang Beredar
Lebih lanjut, Yusri mengatakan pihaknya juga masih akan memeriksa rekaman CCTV hingga memeriksa keterangan saksi yang berada di sekitar lokasi.
"Sementara masih dilakukan penyelidikan oleh tim Polda Metro Jaya. Kita sudah mengumpulkan bukti-bukti saksi yang ada, kita mengumpulkan barang bukti CCTV dan video pendek yang beredar di media sosial," kata dia.
Polda Metro Jaya menetapkan 87 orang sebagai tersangka dalam aksi unjuk rasa berujung ricuh di Jakarta dan sekitarnya pada Kamis (8/10/2020) lalu.

Dari 87 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, tujuh di antaranya ditahan dan yang lainnya dikenakan wajib lapor.
Setidaknya ada 18 pos polisi yang dirusak dan dibakar massa dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Selain itu, ada 16 halte bus yang juga dirusak oleh massa.