Demo Tolak Omnibus Law di Bantaeng
Aksi Tolak Omnibus Law, Kepala Kesbangpol Bantaeng Temui Demonstran
Para demonstran meminta Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menemui mereka untuk menyampaikan pernyataan dalam satu barisan menolak Omnibus Law.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Sudirman
TRIBUNBANTAENG COM, BANTAENG - Aliansi Pemuda Bersatu kembali menutup Jalan poros Bantaeng-Bulukumba, Selasa, (13/10/2020).
Para demonstran meminta Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menemui mereka untuk menyampaikan pernyataan dalam satu barisan menolak Omnibus Law.
Namun, Ilham Azikin tak kunjung menemui para massa aksi. Mereka hanya ditemui oleh kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Bantaeng, Anwar Hamido.
Anwar Hamido mengajak para massa aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantaeng.
"Hari ini DPRD terbuka untuk kalian, kami sudah bicara dengan mereka, karena mereka adalah bagian yang merumuskan UU ini," katanya di depan para demonstran.
Ia juga mengatakan, siap memimpin barisan massa aksi untuk bersama-sama masuk ke gedung DPRD Bantaeng.
Secara pribadi, Anwar Hamido juga menegaskan bahwa dia menolak Omnibus Law karena menganggap aturan itu merugikan rakyat.
Namun, dalam menyikapi Omnibus Law dia mengajak untuk tidak melakukan aksi anarkis dan memperhatikan prosedur yang dapat ditempuh untuk merubah aturan itu.
"Kalau saya ditanya sebagai pribadi saya pasti tolak, tetapi ada prosedur yang harus kita lakukan tetapi kita tidak boleh anarkis. Berbicara tentang Menolak dan menerima itu ada Mahkamah konstitusi yang akan menetapkan ini," jelasnya.
Setelah sempat berdialog dengan massa aksi, dia memimpin untuk bergerak menuju gedung DPRD Bantaeng untuk menyampaikan menolak UU tersebut.
Diketahui, titik aksi pertama dilakukan jalan poros Bantaeng-Bulumumba depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantaeng.
Mereka melakukan aksi bakar ban, kemudian menyuarakan aspirasi mereka melalui magaphone.
setelah menyampaikan aspirasi pada titik aksi pertama yang digelar depan Kantor DPRD Bantaeng, massa aksi bergeser ke titik aksi kedua.
Titik aksi kedua dilakukan di depan kantor Bupati Bantaeng.
Massa aksi menahan mobil kontainer sehingga menutup jalan yang menyebabkan macet total.
Dengan begitu, jalur kendaraan dialihkan masuk melewati area kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng.
Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution