Mungkin Nadiem Makarim Bisa Jelaskan, Ada Pasal Siluman yang Disisipkan Tapi Ketahuan Orang Lama DPR
Rektor Universitas Indo Global Mandiri yang juga mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie: ada pasal siluman atau pasal sisipan yang dimasukkan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI beberapa hari lalu, rupanya jadi perhatian juga buat sosok yang sudah lama di DPR ini.
Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, nyatanya ikut menolak salah satu pasal yang ada dalam Omnibus law tersebut
Salah satunya pasal soal pendidikan.
Mungkin Medikbud Nadiem Makarim bisa menjelaskan terkait pasal siluman tersebut.
• Perjuangkan Gaji Layak Guru Honorer,Nadiem Makarim: Sudah 6 Bulan Kami Rumuskan, Tunggu Tahun Depan!
Rektor Universitas Indo Global Mandiri yang juga mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, juga mengaku menolak UU cipta kerja tersebut.
Menurutnya, dalam UU tersebut ada pasal siluman atau pasal sisipan yang dimasukkan.
"Saya juga menolak karena ada beberapa pasal siluman, sisipan. Kita juga sudah mengutus beberapa orang ke DPR, dan sudah ada kesepakatan tertulis bahwa klaster pendidikan itu dikeluarkan semua dari Undang Undang Cipta Kerja," jelasnya dalam acara presscon melalui zoom, Jumat (9/10/2020).
Tetapi ada pasal siluman, bunyinya pendek sedikit sekali, bahwa izin pendidikan diajukan sebagai ijin berusaha.
Artinya pendidikan jadi komersial, padahal sesuai amanat konstitusi pendidikan ini menjadi kewajiban negara dan hak warga negara.
"Tetapi ada satu pasal siluman, biasalah ada pasal tiba-tiba masuk, itu bisa di ajukan judicial review, tidak seluruhnya yang ada di Omnibus Law cipta kerja ini tidak baik, banyak baiknya. Tidak semua pasal itu jelek," jelas dia.
Ia mengatakan pihaknya tidak ikut-ikutan tapi mengajak mahasiswa berpikir cerdas.
"Mahasiswa ikut demo, kita fasilitasi, kita arahkan, jangan anarkis sampaikanlah aspirasi," jelasnya.
"Kita juga kasih uang makan. kita tidak biarkan mereka pergi, justru demo mereka datang ke kampus kita kasih uang makan,"
"Agar tidak berpengaruh ada yang bilang mau kasih nasi dan sebagainya malah jadi anarkis," ungkap dia.

• Apa Itu Asesmen Nasional Pengganti UN 2021 yang Dikeluarkan Nadiem Makarim? 3 Aspek Jadi Penilaian
Marzuki juga mengatakan pihaknya mendorong mahasiswa untuk berpikir masalah sosial, masalah kenegaraan, kebangsaan bukan melulu soal kampus saja.