Demo UU Cipta Kerja
Pendemo Tak Ditemui Para Pimpinan DPRD Palopo, Banyak Legislator Perjalanan Dinas
Sebagian besar anggota DPRD Palopo tengah perjalanan dinas luar daerah saat ratusan mahasiswa demo menolak pengesahan Omnibus Law.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Sebagian besar anggota DPRD Palopo tengah perjalanan dinas luar daerah saat ratusan mahasiswa demo menolak pengesahan Omnibus Law Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja menjadi UU, Kamis (8/10/2020).
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua II DPRD Palopo Irvan Majid saat ditemui di Sekretariat DPRD Palopo.
"Sebagian besar teman-teman tengah konsultasi di luar daerah untuk percepatan pembahasan Perda," kata Irvan.
Politisi Partai Demokrat baru saja menemui pendemo ketika dikonfirmasi.
"Saya sudah sampaikan bahwa saya siap menerima aspirasi dan menyampaikannya ke semua fraksi," katanya.
Hanya saja, usulan Irvan ditolak pendemo yang meminta DPRD menolak UU Cipta Kerja secara kelembagaan.
"Saya tidak bisa putuskan sendiri, harus dibicarakan dulu dengan semua fraksi," tuturnya.
Jenderal lapangan aksi Muhaimin Ilyas mengancam menduduki DPRD apabila tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.
"Kami akan bermalam di tempat ini," paparnya.
Kericuhan demo menolak pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi UU di Palopo menelan korban.
Sedikitnya empat mahasiswa dilaporkan kena tembak pada bagian kaki.
Selain itu, puluhan orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius.
Sementara korban jiwa dilaporkan belum ada.
"Ada empat rekan kami yang tertembak. Sepertinya peluru karet. Teman-teman yang terluka dirawat terpisah-pisah," kata Eka, salah satu pengunjuk rasa.(*)
Laporan Wartawan Tribunpalopo.com, Chalik Mawardi