Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reaksi Gibran Saat Tahu Megawati Turun Gunung Duet Sandiaga Uno Jadi Jurkamnya di Pilkada Solo

Gibran Rakabuming bereaksi begini saat tahun juru kampanye nya di Pilkada Solo, petinggi partai, Megawati Soekarnoputri dan Sandiaga Salahuddin Uno

Editor: Waode Nurmin
Tribun Solo
Ketua DPP PDI-P, Bambang Wuryanto, sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani. bersama tiga bakal calon kepala daerah Solo, Achmad Purnomo, Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, Senin (10/2/2020). (Tribun Solo) 

Oleh karenanya, Gibran mengaku sudah menyiapkan inovasi dalam melangsungkan masa kampanyenya, termasuk saat melibatkan Sandiaga Uno dan Megawati.

"Nanti mungkin kita kemas (kampanye) secara daring. Tidak mungkin nanti Ibu Mega, Pak Sandi dan lain-lain kita datangkan di kampung-kampung atau kampanye akbar di lapangan," jelas Gibran.

"Kan sudah tidak ada lagi, semuanya harus beradaptasi secara daring."

"Yang penting komunikasi dengan warga tetap terjaga. Baik secara daring atau tatap muka yang penting komunikasi lancar," pungkasnya.

Gibran: Kalah Ya Kembali Lagi Jadi Pengusaha

Calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku nothing to lose di Pilkada Solo 2020.

Gibran Rakabuming menegaskan tidak ada keharusan baginya untuk bisa menang di Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (30/9/2020).

tribunnews
Gibran Rakabuming Raka menjelaskan mengapa maju jadi wali kota Solo tahun 2020, ditayangkan dalam acara Mata Najwa, Rabu (30/9/2020). (youtube najwa shihab)

Putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku akan kembali jadi seorang pengusaha andai nantinya kalah dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo atau Bajo.

Ia juga memastikan selama proses pilkada selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, termasuk tidak memaksakan masyarakat untuk memilih dirinya dan pasangannya, Teguh Prakosa.

"Saya katakan saya ini orangnya nothing to lose. Mau menang ya alhamdulillah, kalah ya enggak apa-apa, saya kembali lagi jadi pengusaha," ujar Gibran.

"Sekali lagi tidak ada keharusan untuk mencoblos saya. Silahkan saya kembalikan ke warga Solo, mau nyoblos boleh, mau nyoblos Pak Bagyo silahkan," tegasnya.

"Ini demokrasi, tidak ada pemaksaan. Semua proses sudah saya lalui."

Sementara itu terkait polemik antara pilkada ditunda atau dilanjutkan, Gibran mengaku sebagai peserta atau kandidat tidak mempunyai kewenangan.

Menurutnya, keputusan penuh berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved