Isi Lengkap Pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
Lilin Pancasila terlihat menyala dalam pengorbanan tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk menyelamatkan pasien Covid.
Kalau kita melihat sekeliling kita dengan lebih peka kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungannya masing-masing.
Lilin Pancasila terlihat menyala dalam pengorbanan tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk menyelamatkan pasien Covid.
Kita melihat ribuan mahasiswa yang sudah kesulitan dengan tantangan pembelajaran daring menyalonkan dirinya sebagai sukarelawan dalam penanganan Covid.
Lilin Pancasila terlihat menyala di dalam kepemimpinan di masa krisis.
Kita melihat pemimpin-pemimpin di sektor pemerintahan dan swasta yang berani mengambil resiko dan bergerak cepat untuk meringankan penderitaan masyarakat.
Kita melihat ribuan pemilik usaha kecil yang mengorbankan labanya agar karyawannya tidak perlu dilepas walaupun pelanggannya lenyap.
Kita melihat pemimpin umat di tempat-tempat ibadah yang menggalang dana untuk membantu rakyat yang agamanya berbeda dari dirinya kita melihat lilin Pancasila menyala saat seniman-seniman nusantara dalam kondisi ekonomi terpuruk masih menyelenggarakan pertunjukan seni secara daring untuk mengingatkan rakyat betapa indahnya kebinekaan Indonesia.
Kita melihat lilin Pancasila dinyalakan oleh guru-guru yang mendatangi rumah pelajar di daerah-daerah terpencil agar mereka masih bisa belajar.
Kita melihat lilin Pancasila menyala saat orang tua yang setelah seharian mencari nafkah masih sempat membaca dan bermain dengan anaknya yang kesepian di rumah.
Pada hari ini kita mengingat sejarah kita, betapa besar pengorbanan nenek moyang kita untuk bangsa ini dan kalau kita melihat dengan seksama kita bisa menyadari bahwa Kesaktian Pancasila terus sejarah daging di generasi kita.
Di masa krisis seperti ini lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana.
Pandemi ini menantang negara kita dan menguji ketangguhan kita sebagai rakyat indonesia.
Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia harus menyala di hati kita masing-masing dalam setiap perbuatan kecil dan besar yang bisa kita lakukan bagi sesama.
Selamat hari Kesaktian Pancasila.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Om Santi Santi Santi om
Namo buddhaya.