Hari Kesaktian Pancasila
1 Oktober, Awal Mula Penetapan Hari Kesaktian Pancasila, Alasan Dilaksanakan Setahun Usai G30S PKI?
Yap, momen ini diperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini bermula dari tragedi pembantaian sejumlah jenderal TNI untuk menggulingkan Preside
Mereka dibunuh oleh PKI lalu dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur.
PKI menuduh mereka akan melakukan makar terhadap Soekarno melalui Dewan Jenderal.
• Kunci Jawaban Belajar dari Rumah Kamis 1 Oktober 2020 Live TVRI SD Kelas 1 2 3 Pembelajaran Tematik
• INILAH Alasan Kenapa Jaksa Pinangki Mau Dinikahi Siri Saat Masih Mahasiswi, Sosok Suaminya Lebih Tua
• Soal dan Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 SD Halaman 11 12 13 16 19 20 Pembelajaran 2 Globalisasi
Fakta tragedi G30S PKI
1. Penculikan dan Pembunuhan Jenderal oleh Pasukan Cakrabirawa
G 30S PKI terjadi pada 30 September 1965 malam, hingga 1 Oktober 1965 pagi hari.
10 petinggi TNI tewas dalam kejadian tersebut.
Mereka adalah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal (Letjen) Suprapto, Letjen Haryono, Letjen Siswondo Parman, Mayjen Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomihardjo, Kapten Pierre Tendean, AIP Karel Satsuit Tubun, Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono.
Penculikan dan pembunuhan para jenderal itu dilakukan di Jakarta dan Yogyakarta.
Sebanyak tujuh jenazah Pahlawan Revolusi ditemukan di sumur berdiameter sempit, yang kemudian dikenal sebagai sumur Lubang Buaya.
• Bacaan Doa Setelah Adzan, Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya: Pengertian serta Keutamaan Adzan
Pelajar dan warga melihat monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta, usai mengikuti upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2016). Tanggal 1 Oktober merupakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
2. Penculikan oleh Pasukan Cakrabirawa
Pasukan Cakrabirawa adalah pasukan pengaman Presiden yang andal.
Pasukan ini berkekuatan 3.000 personel dari keempat Angkatan Bersenjata.
Dalam G 30S PKI, Pasukan Birawa menjadi promotor untuk menculik para jenderal.
Letkol Untung dan satu peleton Cakrabirawa dari Batalyon I KK pimpinan Lettu Dul Arif memimpin operasi itu.