Video Call Cabul
Polisi Telusuri 2 Nomor Ponsel Pelaku Teror Video Call Cabul ke Belasan Mahasiswi, Ini Kronologisnya
Tim Cyber Polda Sulsel Usut Teror Video Call Cabul Terhadap Belasan Mahasiswi UINAM
TRIBUN-TIMUR.COM - Polisi teus memburu pelaku teror Video Call Cabul ke Mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar atau UINAM.
Tidak kurang ada dua nomor telepon seluler ynag terus ditelusuri pihak aparat kepolisian atas kasus video call cabul tersebut.
• 13 Tanda Tubuh Kamu Kekurangan Protein, Kenali dari Masalah Hati, Berat Badan hingga Bengkak Kaki
• Usai Anthurium, Gila-gilaan Harga Janda Bolong Tembus Rp 100 Juta, Sosok Ini Diduga Katrol Harganya
Polda Sulsel terus mendalami kasus teror video call cabul yang menimpa belasan mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Untuk mengungkap kasus itu, Tim Cyber Polda Sulsel dikerahkan dalam pengusutan kasus dugaan tindak asusila tersebut.
Tim Cyber yang memiliki keahlian dalam hal pengusutan atau pelacakan pelaku kejahatan dunia maya itu saat ini tengah menggali keterangan para korban dan saksi.

"Tim Cyber masih mendalami kasus tersebut," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (28/9/2020) sore.
Saat ini, pihaknya mengaku masih dalam proses pengambilan keterangan para korban dan saksi.
"Sekarang baru pemeriksaan keterangan-keterangan para korban (mahasiswi) dan saksi-saksinya.
• 21 Pemain PSM ke Yogyakarta, Terakhir Wiljan Pluim & Hasim Kipuw, Izin Laga Liga 1 2020 Belum Terbit
• 6 Tahun Lalu Tinggalkan Afganistan karena Perang, Kini Ezatullah Pulkam karena Suaka yang Tak pasti
"Dari situlah baru didapatkan petunjuk-petunjuk baru dikembangkan," tuturnya.
Kasus teror video call cabul teesebut mulai mencuat pekan lalu.
Korban Belasan Mahasiswi
T, satu dari belasan mahasiswi yang mendapat telepon video call berbau mesum itu.
"Iya (benar) kak," katanya, Selasa (22/9/2020) malam.
T mengungkapkan, dirinya mendapatkan video call dari nomor yang tidak dikenal.

Begitu video call tersebut ia angkat, lawan bicaranya rupanya memperlihatkan alat kemaluannya.
Menurutnya, lawan bicaranya melakukan onani lewat video kepada T.
Pagi tadi, pimpinan UIN Alauddin Makassar membentuk tim investigasi menanggapi teror video call cabul yang dialami sejumlah mahasiswi.
• New Stadion Mattoanging Dibongkar Setelah Groundbreaking, Ini Desain Baru & Komentar Nurdin Abdullah
• Tampilannya Bak Artis Korea dengan Tatapan Mata Bikin Wanita Naksir, Tapi Saat Masker Dibuka, Aduh?
Wakil Rektor III UINAM, Darussalam mengatakan pihak kampus ikut prihatin atas teror video call cabul yang dialami mahasiswinya.
Oleh karena itu, pihak UIN Alauddin Makassar ikut bergerak untuk mencari tahu siapa pelaku teror tersebut.
"Langkah yang kita tempuh membentuk tim investigasi karena mengancam beberapa mahasiswi," katanya.

Dikatakan, tim investigasi tersebut dipimpin oleh wakil dekan bidang kemahasiswaan korban, ketua jurusan, hingga penasehat akademik korban.
Penasehat akademik korban ikut bergabung dalam tim karena merupakan ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin.
"Teror video call itu menggunakan dua nomor, itu kita lacak, progresnya sementara jadi bahan laporan di kepolisian," terangnya.
Peretas Video Porno
Sementara itu, peristiwa pada 2018 pernah ditangani Polda Sulsel saat merilis pelaku peretas video porno.
Kejadian saat itu melibakan "Kakak Adik" di Polda Sulsel, kota Makassar, Sulsel, Senin (12/2/2018).
Pelaku adalah seorang alumnus dari sebuah perguruan tinggi di Makassar, IT (26) warga Jl Toddopuli Makassar, juga mengikuti rilis kasus di Ditreskrimsus.
"Motif pelaku ini mau ingin tahu karena susah dibuka, pelaku ini berusaha untuk buka video itu, setelah itu baru semua orang bisa mengakses," kata Dicky.
Sebelumnya, tim Subdit II unit IV Cyber Crime Polda Sulsel membantu tim Polda Jabar dan Dittipidsiber Bareskrim Polri menangkap TI di Toddopuli, Kamis lalu.
Penangkapan TI karena telah meretas video porno bertema Child Pornography, antara perempuan dewasa dan dan dua anak dibawah umur di Bandung, Jabar.
"Jadi akibat pelaku ini (IT) membuka video atau meretas video porno yang sebenarnya tidak bisa diakses orang banyak, akhirnya bisa," lanjut Dicky. (*)