Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2020

Bawaslu Makassar Telusuri Bagi-bagi Beras dan Masker Paslon

Berdasarkan foto yang diperoleh Tribun via grup WhatsApp, selain beras 10 kilogram ada juga masker berwarna putih.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Bawaslu Makassar Telusuri Bagi-bagi Beras dan Masker Paslon
DOK
ZulfikarnainTellesang, Anggota Bawaslu Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Makassar tengah menelusuri dugaan bagi-bagi beras pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwali) Makassar.

Berdasarkan foto yang diperoleh Tribun via grup WhatsApp, selain beras 10 kilogram ada juga masker berwarna putih.

Ada juga tulisan BUMN hadir untuk rakyat. Kemudian di samping tulisan itu ada masker berwarna putih dengan tulisan salah satu pasangan calon (paslon).

Tak hanya foto itu, ada juga foto beredar orang sedang mengangkat dua karung beras dengan karung yang sama. Namun, tak terlihat ada masker.

"Sementara dalam penelusuran," kata Anggota Bawaslu Makassar Zulfikarnain Tallesang menjawab pertanyaan wartawan di Grup WhatsApp Membangun Demokrasi, Minggu (27/9/2020).

Grup Membangun Demokrasi beranggotakan komisioner Bawaslu Makassar dan wartawan politik khususnya di Makassar.

Sebelumnya, tahapan kampanye pada Pilwalkot Makassar 2020 baru saja dimulai.
Meski demikian, aroma kecurangan mulai terendus.

Hal tersebut merujuk beredarnya rekaman video pembagian beras kepada warga yang diduga terjadi pada masa kampanye.

Juru Bicara Dilan, Muhammad Fariz Zainal Islami, menyampaikan video pembagian beras kepada warga itu patut diduga merupakan upaya membeli suara rakyat.

Terlebih, diduga terjadi pada masa kampanye yang berlangsung mulai 26 September hingga 5 Desember.

"Ya bisa jadi mengarah ke situ, sudah mulai ada yang main beli suara. Hal ini mesti jadi perhatian Bawaslu untuk ditelusuri dan ditindak jika memang benar dugaan tersebut," kata Fariz dalam rilisnya, Minggu (27/9/2020).

Menurut Fariz, sudah bukan zamannya lagi membeli suara rakyat dengan materi, baik itu uang, beras maupun barang lain.

Cara-cara kotor tersebut tidak akan melahirkan pemimpin baik. Olehnya itu, ia mengajak semua pihak, utamanya kandidat bersaing secara sehat.

"Mari bersama-sama ciptakan Pilwalkot Makassar yang tidak hanya aman, damai dan sehat, tapi juga jujur dan bersih. Ayo bersaing secara sehat, menangkan dan rebut hati rakyat dengan adu gagasan dan program," ujarnya.

Pasangan calon Syamsu Rizal-Fadli Ananda atau dikenal dengan jargon Dilan diketahui berkomitmen menciptakan Pilkada jujur dan bersih.

Untuk itu, pasangan doktor dan dokter ini telah membentuk tim hukum yang terdiri dari sedikitnya 50 advokat.

Tim Hukum Dilan yang dikomandoi Yusuf Lao bahkan membentuk Divisi Penggalangan Bukti guna mengantisipasi kecurangan pilkada, khususnya yang mengarah ke Dilan.

Untuk itu, Dilan mengerahkan tim hukum itu ke 15 kecamatan guna terus memantau dan mengantisipasi kecurangan

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved