Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengingat Lagi Kasus Breonna Taylor,Wanita Kulit Hitam yang Ditembak Polisi hingga Memicu Unjuk Rasa

Breonna Taylor adalah seorang petugas medis berkulit hitam yang tewas ditembak oleh petugas polisi Louisville pada bulan Maret lalu.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Mengingat Lagi Kasus Breonna Taylor,Wanita Kulit Hitam yang Ditembak Polisi hingga Memicu Unjuk Rasa 

Taylor menjadi korban dari operasi penggeledahan dan pencarian narkoba oleh kepolisian setempat. Ia tewas dalam upaya penggeledahan meskipun tidak ada bukti ia terlibat dalam kasus narkoba.

Pada hari Rabu (23/9), pengadilan mendakwa mantan perwira polisi Louisville yang bertugas saat itu dengan tuduhan melakukan tindakan berbahaya dalam penggeledahan.

Sayangnya, tidak ada dakwaan yang diberikan kepada petugas lain yang melakukan tembakan dan tidak ada pula petugas kepolisian yang dituntut karena menyebabkan kematian Breonna Taylor.

Brett Hankison, seorang detektif kepolisian, jadi satu-satunya petugas yang diberhentikan pasca kejadian tersebut. Ia terbukti bersalah karena menembak kaca jendela apartemen Taylor dari luar. Kebijakan departemen kepolisian mengharuskan petugas untuk berhadapan langsung dengan target operasi.

Kasus Breonna Taylor adalah tambahan bagi daftar kekerasan yang dialami warga kulit hitam AS oleh petugas kepolisian, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Kronologi kasus Breonna Taylor

Pada tanggal 13 Maret, malam hari, petugas polisi Louisville melaksanakan perintah untuk menggeledah apartemen Breona Taylor.

Sebelumnya para polisi telah menyelidiki dua pria yang diduga menjual narkoba dari sebuah rumah yang letaknya cukup jauh dari apartemen Taylor. Apartemen Taylor turut digeledah karena kepolisian meyakini ada seseorang yang menggunakan apartemen tersebut untuk menerima paket narkoba.

Orang yang dimaksud menjurus pada Kenneth Walker. Breonna Taylor adalah kekasih dari pria tersebut selama beberapa tahun. Pada saat penggeledahan, Taylor dan Walker sedang tertidur tapi terbangun setelah mendengar suara gedoran pintu yang keras di apartemen mereka.

Keduanya berusaha menanyakan siapa yang ada di luar pintu, namun polisi tidak menjawab. Walker awalnya khawatir bahwa yang datang adalah mantan kekasih Taylor.

Polisi akhirnya mendobrak masuk, dan spontan Walker menembakkan senjatanya, mengenai paha Sersan Mattingly yang masuk. Satu tembakan tadi direspons polisi dengan beberapa tembakan lain. Lima di antaranya bersarang di tubuh Breonna Taylor.

Salah satu petugas, yakni Detektif Brett Hankison bahkan menembak sebanyak 10 kali secara brutal ke penjuru apartemen.

New York Times juga mencatat bahwa ambulans yang disiagakan telah pergi dari tempat kejadian sekitar 1 jam sebelum proses penggeledahan dilakukan. Hal ini juga melanggar peraturan standar kepolisian.

Ketika ambulans telah kembali ke tempat kejadian, Breonna Taylor juga tidak kunjung mendapat perawatan medis.

Pada pukul 12:47 dini hari, atau lima menit setelah penembakan, petugas darurat baru menyadari bahwa Breonna Taylor menderita luka yang serius.

Taylor akhirnya dinyatakan meninggal dunia beberapa saat setelah kejadian. Sang kekasih didakwa telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap petugas kepolisian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved