Bupati Jeneponto Sedih, Pasar Induk Karisa Terbakar Saat Dia Isolasi Mandiri karena Corona
Ia mengaku, tidak bisa tertidur pulas saat pasar yang dipermanenkan oleh pemerintahannya di periode pertama itu hangus dilalap si jago merah.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
5-6 jam api berkobar dan petugas damkar gabungan berjibaku, akhirnya Pasar Tradisional terbesar di Jeneponto itu padam pada pukul 03.00 dini hari.
Api menghanguskan nyaris seluruh bangunan pasar itu hampir tidak menyisakan barang pedagang yang dapat diselamatkan.
Mulai dari kios toko, pakaian, sepatu, tas, kebutuhan pokok, emas, perabot rumah tangga, hingga lapak-lapak penjulan ikan, daging dan sayur hangus terbakar.
Polres Jeneponto mencatat lebih kurang 600 kios yang hangus terbakar dalam peristiwa itu. Belum lagi lapak-lapak pedagang yang ada di sekitaran pasar.
Jumat pagi, petugas kepolisian dari Resor Jeneponto mendatangi lokasi. Begitu juga dengan warga dan pedagang yang ingin melhiat langsung kondisi pasar yang terbakar di 'Malam Jumat Keramat'.
Dari foto-foto yang beredar di media sosial, nyaris tidak ada yang tersisa. Pasar yang dibangun pada Tahun 2012-2013 itu hanya menyisakan puing dan reruntuhan sisa kebakaran.
Tidak ketinggalan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.
Ia yang masih harus menjalani isolasi mandiri menyempatkan diri melintas di depan pasar saat matahari pagi mulai terbit.
Ia melihat kondisi pasar dari balik kaca mobilnya.
"Saya tadi pagi sempatkan melintas, karena semalam saya tidak bisa lihat langsung ke lokasi karena masih isolasi mandiri," kata Iksan Iskandar kepada tribun melalui sambungan telepon, Jumat (25/9/2020) malam.
Ia mengaku, tidak bisa tertidur pulas saat pasar yang dipermanenkan oleh pemerintahannya di periode pertama itu hangus dilalap si jago merah.
Ayah tiga orang anak itu mengaku sangat ingin memantau langsung proses pemadaman. Namun apa daya, dirinya dibatasi oleh protokol Covid-19 yang mengharuskannya terisolasi dari orang banyak.
"Jadi semalam saya hanya pantau melalu video call dengan kabag humas, saya bilang ke humas segera ke lokasi lalu videokan ke saya kondisi pasar. Karena jujur saya tidak bisa tidur semalam sebelum lihat langsung itu proses pemadaman," ujar bupati dua priode ini.
Oleh Kasubag Humas Pemkab Jeneponto Mustafiq dalam siaran persnya, Iksan Iskandar sempat menitihkan air mata kala melihat api menghanguskan pasar Karisa.
"Bupati Jeneponto sampai pukul 02.00 dini hari masih terus memantau secara virtual melalui live streaming. Beliau pantau dari kejauhan karena masih dalam fase isolasi mandiri bahkan beliau sempat meneteskan air mata sedih melihat situasi pasar," tulis Mustafiq.