Penerima Nobel Bidang Medis Jadi Narasumber Webinar Unhas
Webinar virtual yang berlangsung selama dua jam, membahas peran ilmu pengetahuan dalam mengatasi Covid-19.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - The Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR), bekerja sama dengan Australia Indonesia Center (AIC) dan Universitas Hasanuddin menggelar webinar inspirasional, Selasa (22/9/2020).
Webinar virtual yang berlangsung selama dua jam, membahas peran ilmu pengetahuan dalam mengatasi Covid-19.
Tema yang dibahas adalah “Nobel Laureate Talks on the Importance of Science in Covid-19: Discussing Covid-19 Through Interdisciplinary Approach” dan “Nobel Pernah Lahir di Nusantara: Pentingnya Perangai Ilmiah".
Webinar menghadirkan narasumber yang merupakan penerima Nobel bidang medis pada tahun 1996, Prof Peter Doherty AC.
Prof Doherty merupakan pelindung (patron) the Doherty Institute and Immunologist, Australia.
Sesi ini melibatkan pula dua narasumber sebagai disucussant, yaitu Rektor Unhas yang juga pakar sosiologi, dan Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas yang juga guru besar dalam bidang Ekologi dan Manajemen Maritim Prof Dr Jamaluddin Jompa.
Sesi kedua webinar berlangsung dalam Bahasa Indonesia, menghadirkan Prof Sangkot Marzuki, AM (Direktur Lembaga Eijkman) dan Prof Irawan Yusuf (Anggota Akademik Ilmu Pengetahuan Indonesia/Guru Besar Kedokteran Unhas).
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengapresiasi kesediaan Prof Peter untuk memberikan pandangan dan gagasan terkait Covid-19 yang telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan umat manusia.
Pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan bagi para saintis. Sampai saat ini, upaya penanganan terus dilakukan mulai dari pengembangan riset sampai pada penguatan sosial masyarakat.
"Covid-19 tidak hanya melibatkan satu disiplin ilmu. Perlu adanya kolaborasi bersama untuk menghasilkan solusi yang diharapkan mampu menjawab tantangan bangsa saat ini. Kita berharap, diskusi ini akan memberikan pandangan yang jelas untuk permasalahan Covid-19 yang begitu kompleks," jelas Prof Dwia.
Laureate Professor Peter Doherty AC memberikan pandangan terkait Covid-19 di bidang imunologi.
Menurutnya, penanganan Covid-19 membutuhkan keterlibatan banyak unsur dan dibutuhkan penanganan yang tepat dengan melakukan pendekatan sains sebagai dasar.
Sementara itu, Prof Irawan Yusuf menjelaskan pentingnya budaya akademik untuk menghasilkan scientific leadership, dalam mendorong upaya mencerdaskan bangsa, dengan mengedepankan terobosan baru sesuai perkembangan zaman.
Kegiatan yang menjadi bagian dari Dies Natalis ke-64 Unhas dan didukung oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Muda Indonesia (ALMI) dan Ikatan Alumni Australia di Indonesia Sulawesi Selatan Chapter (IKAMA).