Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Maros

Terkait Usulan Penundaan Pilkada, Bupati Maros dan Ketua DPRD Maros Silang Pendapat

Hatta yang juga menjabat sebagai ketua PAN Maros ini melanjutkan, jika Pilkada ditunda, maka dana Pilkada juga harus dikembalikan.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/AM IKHSAN
Bupati Maros Hatta Rahman (kanan) dan Ketua DPRD Maros Patarai Amir (kiri) saat ditemui di Gedung DPRD Maros, Senin (21/9/2020). 

TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Kasus virus corona terus mengalami peningkatan beberapa hari terakhir ini.

Terbaru, Ketua KPU Arief Budiman dan Ketua KPU Sulsel Faisal Amir dinyatakan positif virus corona.

Sejumlah pihak mengkhawatirkan peningkatan kasus virus corona, jelang Pilkada di 12 daerah di Sulsel hingga menyarankan pelaksanaannya ditunda.

Menanggapi hal itu Bupati Maros, Hatta Rahman mengatakan, jika sebaiknya proses Pilkada harus tetap dilanjutkan, sebab dana hibah Kabupaten untuk KPU dan Panwas sudah dicairkan 100%.

"Sebelumnya kami sarankan itu tahun 2021, namun Menteri Dalam Negeri maunya tahun ini. Tapi sekarang sudah tidak bisa ditunda lagi karena kami sudah bayarkan semua dana Pilkada," ujar Hatta Rahaman, Senin (21/9/2020).

Hatta yang juga menjabat sebagai ketua PAN Maros ini melanjutkan, jika Pilkada ditunda, maka dana Pilkada juga harus dikembalikan.

"Bisa saja ditunda tapi dana harus dikembalikan dulu, baru nanti dicairkan lagi, atau bisa juga tidak dikembalikan, tapi pertanggungjawabannya bagaimana. Yah, jadi sebaiknya dijalankan sajalah, karena tahapan sudah jalan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Maros sekaligus Ketua Partai Golkar Maros, Patarai Amir mengemukakan pendapat berbeda.

Menurutnya demi alasan kemanusiaan, maka Pilkada memang sebaiknya ditunda.

"Kalau kita mau mengacu kepada perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), seharusnya Pilkada ditunda, karena kondisi pandemi ini belum selesai. Jadi saya Setuju jika pilkada ditunda dulu," katanya.

Jikapun harus dilanjutkan, maka para Paslon harus menerapkan protokol kesehatan disetiap pertemuannya.

"Jikapun dilanjutkan, seharusnya ini calon dibatasi semua, kemudian dibuatkan rambu rambu sesuai titik-titik pertemuannya, supaya tetap menegakkan protokol kesehatan," tuturnya.

Sekadar diketahui saat ini ada tiga pasangan calon yang sudah mendaftarkan diri ke KPU Maros untuk mengikuti Pilkada Maros 2020.

Yaitu Paslon Chaidir Syam-Suhartina Bohari yang telah diusung oleh PAN (6 kursi), PBB (1 kursi), PPP (2 Kursi), da Hanura (4 kursi).

Pasangan Harmil Mattotorang-Ilham Nadjamuddin yang diusung oleh PKS (2 kursi), dan Nasdem (5 kursi).

Juga pasangan Tajerimin-Havid Pasha yang diusung oleh Golkar (7 kursi), PKB (4 kursi) dan Demokrat (1 kursi).(*)

Laporan Wartawan Tribunmaros.com, AM Ikhsan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved