ASN Cabuli Bocah di Mamasa
Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Kembali Terjadi di Mamasa, DPPA Akui Minim Sosialisasi
ASN inisial BT alias AR ini diamankan Satreskrim Polres Mamasa usai dilaporkan oleh ibu kandung korban.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Hasriyani Latif
"Dari situlah awalnya diketahui ada kejadian yang menimpa anak ini," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Mamasa, Martina mengatakan, terkait kasus itu, pihaknya akan melakukan pendampingan.
Ia mengakui sejak Januari 2020, angka kekerasan seksual terhadap anak di Mamasa meningkat.
Sedikitnya, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPA) Mamasa menangani empat kasus kekerasan anak.
Dia menilai bahwa angka kekerasan anak mengalami peningkatan di Mamasa, dipengaruhi minimnya sosialisasi yang dilakukan Dinas PPA.
Diakuinya pula, minimnya sosialisasi dikarenakan minim pula anggaran yang dikelola oleh Dinas PPA.
Kata dia, pihaknya ingin intensif melakukan sosialisasi, namun terbatas oleh ketersediaan anggaran.
"Saya baru dilantik 30 Januari 2020, jadi di tahun sebelumnya kita tidak tahu ada sosialisasi atau belum. Tapi pengalaman sejak saya menjabat, memang minim sosialisasi, sehingga terjadi seperti ini," terangnya via telepon selular.
Andaikan, kata dia, persoalan kekerasan seks terhadap anak di bawah umur ditangani secara serius, maka sudah akan banyak yang ketahuan.
"Yang menjadi kendala karena kita kekurangan anggaran. Seandainya ada dana maka penanganannya akan lebih maksimal," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribunmamasa.com, @sammy_rexta