Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Raih Sertifikat Indikasi Geografis, Ketua AKLI: Beri Nilai Lebih Pada Lada Luwu Timur

Hak paten setelah Lada Luwu Timur memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Alam Kementerian Hukum dan HAM

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/IVAN
Ketua DPRD Luwu Timur, Amran Syam 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Ketua Asosiasi Petani Lada Indonesia (AKLI) Luwu Timur, Amran Syam bersyukur Lada Luwu Timur akhirnya memperoleh hak paten.

Hak paten setelah Lada Luwu Timur memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Alam Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI.

Amran mengatakan, manfaat IG guna melindungi produk asli Luwu Timur agar tidak diklaim perusahaan besar atau daerah lain.

"Karena Lada Luwu Timur adalah paten milik warga Luwu Timur," kata Ketua DPRD Luwu Timur ini kepada TribunLutim.com, Jumat (18/9/2020).

Sertifikasi IG kata Amran untuk memberi nilai lebih pada produk lokal seperti Lada Luwu Timur.

Sebab lanjut Amran, tanpa IG, Lada Luwu Timur bisa saja dicap atau diklaim oleh daerah lain.

"Sertifikasi indikasi geografis dibuat untuk mengatasi masalah tersebut," tutur Amran.

Sertifikat IG Lada Luwu Timur diterima Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dari Sekjend Kemenkumham RI, Bambang Randam Sariwanto di Ball Room Sandeq A, Hotel Claro Makassar, Kamis (17/9/2020).

Sebagai informasi, pada 2018 tercatat produksi komoditas lada (merica) di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 4.323.92 ton pertahun.

Dimana luas lahan lada sesuai data perkembangan tanaman perkebunan tahun 2017 Dinas Pertanian Luwu Timur yaitu 5,871.30 hektare (Ha) tersebar di 11 kecamatan.

"Kecamatan Towuti penghasil lada terbanyak yang mencapai 3.222.80 ton pertahun dengan luas areal tanam 3,967.66 Ha," kata Kepala Seksi Produksi Perkebunan, Wiwi Asriwahyuni.

Data luas tanam 5.871.30 Ha sudah termasuk tanaman belum menghasilkan (TBM) 2,492.35 Ha dan tanaman tua /tanaman rusak (TT/TR) 425.46 Ha.

"Sementara tanaman menghasilkan mencapai 2,953.49 Ha," imbuhnya.

Luas lahan terbagi di 11 kecamatan.

Kecamatan Towuti yang paling luas lahan merica dengan 3,832 ha, Wasuponda 699 ha, Burau 262 ha, Malili 278 ha.

Selain itu, Tomoni 168 ha, Nuha 130 ha, Wotu 102 ha dan sisanya tersebar di kecamatan lain.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved