#KataNone
Cerita Owner Keripik Okkots di Program #KataNone Hari Ini: Jualan karena Corona
Di episode kali ini, host #KataNone Irman Yasin Limpo mengajak Owner UMKM 'Keripik Okkots' Hardi ST.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.
Live #KataNone di gelar di Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih nomor 430, Kota Makassar Kamis (17/9/2020) pukul 19.30 Wita.
Juga disiarkan langsung di akun YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur.
Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan saling berbagi di masa pandemi Covid-19.
Di episode kali ini, host #KataNone Irman Yasin Limpo mengajak Owner UMKM 'Keripik Okkots' Hardi ST.
'Keripik Okkots' merupakan UMKM yang menjajakan keripik pangsit dengan aneka rasa.
"Situasi pandemi buat kondisi ekonomi menurun. Sisa uang Rp 100 ribu waktu itu dan saya berfikir bagaimana bisa membiayayi istri. Akhirnya saya berfikir uang segitu bisa buat keripik," katanya.
Dari modal Rp 100 ribu tersebut, ia dapat mengelola keripik hingga menghasilkan Rp 400 ribu.
Inspirasi menjual keripik tersebut lantaran lingkungan sekitarnya gemar ngemil.
"Teman-teman di lorong saya suka ngemil jadi saya terinspirasi buat keripik," katanya.
Bisnis ini terbilang baru, Hardi mengaku masih terkendala di banyak hal di antaranya alat produksi.
Saat ini Keripik Okkots memiliki enam varian rasa yakni original, balado pedas, balado pedas manis, jagung bakar, cokelat dan keju.
Resepnya sendiri dipelajari Hardi dari internet dan diolahnya seorang diri.
Ia percaya bisnis ini kedepannya bakal berkembang.
Pasalnya keripik ini tidak menggunakan pengawat dan teknik menggoreng berbeda dari yang lain.
"Saya menggoreng dua kali. Pertama kali untuk meresapkan minyak ke adonan agar tidak mudah lempem," katanya.
Tak seperti keripik pada umumnya, Hardi menjamin produk miliknya dapat kriuk meski terkena angin atau dibiarkan diluar kemasan.
Dalam dua minggu berjualan, Hardi telah menjual sekitar 500 pcs 'Keripik Okkots'.
Adapun harga perpcs dibanderol Rp 5 ribuan untuk semua rasa.
Untuk pemesanan dapat melalui WA 0895408062400 atau Instagram @okkotschips.
Produk ini telah memiliki label halal.
Hardi diketahui sebelumnya berprofesi sebagai kontraktor.
"Tadinya saya drop. Tapi karena situasi saya harus bangkit. Ini juga mendapat dukungan dari istri," ujarnya.
Rencananya Hardi akan memproduksi kerupuk jika penjualan keripiknya terus meningkat.
"Saya berharap kripik saya bisa terjual hingga ke berbagai daerah, minimal di Sulsel," katanya.
Hardi sendiri masih meraba-raba segmen penjualannya.
"Karena baru buka jadi PR-nya adalah soal segmen penjualannya kedepan apa," tambahnya.
Sehari ia dapat memproduksi 100 pcs, namun ia berharap kedepannya mampu memproduksi hingga 30.000 pcs.
"Kedepannya saya mimpikan mampu menghasilkan 30.000," katanya.
Hardi juga membuka potensi untuk reseller yang ingin bergabung dengan Keripik Okkots.
"Saya beri harga miring dan tanpa modal agar bisa saling membantu," jelasnya.
Untuk pemesanan dapat melalui WA 0895408062400 atau Instagram @okkotschips.