Tribun Bantaeng
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Adik Kandung di Bantaeng, Begini Pengakuan Saksi
Saksi yang dihadirkan kali ini adalah Usman yang dalam kasus itu dituduh melakukan perzinahan dengan korban Ros, motif dari pelaku RBD sehingga tega
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Sudirman
"Menurut keterangannya AR, dia melihat kalau si Rahman ini jongkok menduduki kepala Ros, terus ada parang dia pegang di letakkan di leher Ros," tuturnya.
AR, SC dan RS, mendengar AST (anak) berkata kepada RBD untuk tidak membunuh Ros karena menurutnya hanya hewan yang harus dikorbankan.
Sempat juga terdengar percakapan antara RBD dan ayahnya, DW. RBD menanyakan persetujuan DW untuk membunuh Ros. Akan tetapi, DW hanya diam.
"Katanya Astuti mengatakan bahwa kenapa harus Orang (Ros) yang dikorbangkan padahal ada hewan yang bisa jadi korbankan," ungkapnya.
Kondisi pada saat itu, seluruh keluarga yang hadir dilokasi kejadian tidak sempat mencegah RBD untuk membunuh Ros.
Sebab, semuanya takut dengan RBD yang saat itu sudah sangat marah.
"Yang jelas semua takut dengan Pelaku jadi tidak ada yang coba untuk mencegah," tambahnya.
Diketahui, telah terjadi pembunuhan sadis yang melibatkan satu keluarga di Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sabtu (9/5/2020).
Korban merupakan Ros, yang dibunuh secara sadis oleh kakak kandungnya sendiri yang disaksikan oleh keluarga korban yang lain.
Saudara kandung yang menjadi pelaku pembunuhan Ros, yakni RDB dan SBD.
Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution