13 Fakta Bunga Edelweis, Bunga Abadi di Gunung yang Tak Boleh Dipetik hingga Dilindungi UU
Hal ini setelah seorang pendaki wanita yang naik ke Gunung Lawu memetik bunga abadi Edelweis di puncak gunung.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Bunga Edelweis tengah menjadi sorotan publik.
Nama bunga abadi itu pun menjadi trending di sejumlah media sosial.
Hal ini setelah seorang pendaki wanita yang naik ke Gunung Lawu memetik bunga abadi Edelweis di puncak gunung.
Pendaki yang belum diketahui identitasnya tersebut ramai dibicarakan warganet setelah videonya diunggah di media sosial.
Seorang pendaki pria tengah merekam aktivitas pendaki wanita yang memetik bunga berjuluk bunga abadi di jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar.
Perekam video yang juga merupakan pendaki, tampak sudah berusaha memperingatkan pendaki wanita itu.
Namun, pendaki pemetik Edelweis itu pun terlihat acuh dan tak menghiraukan peringatan.
"Mbak, kok metik (edelweis) mbak? Kata siapa mbak? Kata siapa boleh (memetik)?" ucap perekam video yang tak diketahui namanya itu.
Kemudian, wanita tersebut terlihat menghampiri perekam video sembari membawa sepucuk edelweiss di tangannya.
Dikutip dari TribunTravel.com, bunga edelweis atau Anaphalis Javanica merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia.
Meski banyak tumbuh di gunung, namun bunga edelweis dilarang dipetik apapun alasannya.
Tak heran, karena bunga yang memiliki kelopak berwarna putih ini berperan penting dalam menjaga ekosistem lingkungan di sekitarnya.
Selain itu, masih ada beberapa hal tentang bunga edelweis yang harus diketahui.
Berikut 13 fakta bunga edelweis yang wajib diketahui sebelum melihatnya secara langsung di gunung.
1. Ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman
