LAGI VIRAL Ospek Online di Twitter, Senior Bentak Maba via Zoom, 'Ikat Pinggang Diperlihatkan!'
Video berdurasi sekira 30 detik tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMN) di Unesa diunggah akun @Rafirizqu19 di Twitter.
TRIBUN-TIMUR.COM- Video ospek mahasiswa baru di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) secara online lagi viral di media sosial
Video berdurasi sekira 30 detik tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMN) di Unesa diunggah akun @Rafirizqu19 di Twitter.
Diketahui, seorang maba tidak memakai perlengkapan ospek berupa ikat pinggang.
Akibatnya, ia pun terkena marah oleh tiga seniornya dalam ospek online via Zoom tersebut.
Netizen yang membagikan video tersebut malah fokus pada mahasiswa senior yang dianggap mirip Arya Wiguna dan Suzanna.
Belum diketahui siapa nama mahasiswa senior laki-laki tersebut, namun para warganet menilai wajah serta cara dia bicara mirip Arya Wiguna.
Sebagai informasi, Arya Wiguna adalah pria yang pernah viral karena video marah-marah. Ia tidak terima karena merasa jadi korban guru spiritualnya bernama Mbah Subur.
Tidak hanya mahasiswa senior laki-laki saja yang jadi bahan candaan warganet, mahasiswa senior perempuan juga ikut jadi perbincangan.
Perempuan itu disebut mirip artis horor Suzanna karena gaya melototnya dan tahi lalat yang ada di pipinya.
"Gini jadinya kalo arya wiguna sama susana jadi panitia PKKMB ikat pinggang diperlihatkan!!" tulis @AnakTetangga19.
Respon Rektor Unesa
Rektor Unesa, Nurhasan menyayangkan kasus ospek dengan bentak-bentak tersebut.
Nurhasan mengaku, bersama pimpinan kemahasiswaan dari fakultas terkait, dia telah memberikan evaluasi sekaligus bimbingan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Seluruh masalah yang ada akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Di sisi lain, kata Nurhasan, Unesa mendukung pelaksanaan PKKMB guna menambah wawasan terkait dunia kampus untuk mahasiswa baru agar cepat beradaptasi dalam menyukseskan pembelajaran di lingkup pendidikan tinggi tanpa adanya aksi kekerasan dalam bentuk apapun.
"Kami menjadikan ini sebagai catatan evaluasi penting yang diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan," ujar dia.
