Pengantar Galon Tewas Ditikam
Sepele, Motif Penikaman Pengantar Galon Hingga Tewas di Jl Dg Tata 1 Makassar
Motif penikaman oleh Sul itu terungkap setelah ia ditangkap personel Unit Reskrim Polsek Tamalate, beberapa menit usai menikam Marcel.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Entah apa yang ada di benak Syamsul Bahri alias Sul (43) warga Jl Bontoduri 6 Lorong 8, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Hanya persoalan air galon yang keruh, ia naik pitam lalu melakukan aksi penikaman yang mengakibatkan pengantar galon Marcel (24) meregang nyawa.
Motif penikaman oleh Sul itu terungkap setelah ia ditangkap personel Unit Reskrim Polsek Tamalate, beberapa menit usai menikam Marcel.
Sul naik pitam setelah empat hari lalu meminta agar Macel mengganti air galon. Namun permintaan Sul tidak kunjung dipenuhi Marcel.
Sul yang membawa sebilah badik, pun menunggu Marcel di pertigaan Jl Bontoduri 6 lorong 7.
Beberapa saat menunggu, Marcel yang hendak mengantar galon, pun melintas.
Sontak, Sul pun menghentikan laju motor Marcel dan langsung melakukan aksi penikaman.
"Jadi antara pelaku (Sul dan korban (Marcel) memang sudah ada dendam. Jadi ini gara-gara galon sehingga ada ketersinggungan, sudah empat hari ditelepon-telpon namun tidak datang," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalate AKP H Ramil Jr saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (14/9/2020) sore
Lanjut AKP Ramli, Sul menikam Marcel di bagian punggung belakang dan diperkirakan tembus hingga ke jantung.
"Setelah datang lalu tiba-tiba pelaku menusukkan ke jantungnya dengan sebilah badik dari belakang," ujarnya.
Marcel yang menderita luka tikaman, pun melarikan diri menghindari amukan Sul.
Sambil bercucuran darah, ia berlari ke Jl Dg Tata 1 Lorong 3. Tidak lama, Marcel yang diduga kehabisan darah pun tergeletak dan akhirnya meninggal dunia.
"Nggak (tidak) sempat berkelahi langsung ditikam saja. Satu saja pelaku, langsung ditikam dari belakang kemudian (korban) lari langsung terumpas di jalan karena mungkin kehabisan darah atau tenaganya habis sehingga di jalan tergeletak," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Syamsuddin (41). Pengemudi becak motor (bentor) yang saban hari menunggu penumpang di pertigaan Jl Bontoduri 6 Lorong 7.
Saat peristiwa penikaman itu berlangsung, Syamsuddn mengaku berada di lokasi kejadian.