Wabup Luwu Minta Forum Kewaspadaan Dini Jadi Garda Terdepan Membangun Semangat Kebangsaan
Sekaligus menjadi garda terdepan dalam membangun sendi-sendi kehidupan masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi semangat dan rasa kebangsaan
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUWU.COM, LAMASI - Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak mengharapkan Tim dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat berperan aktifnya.
Sekaligus menjadi garda terdepan dalam membangun sendi-sendi kehidupan masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi semangat dan rasa kebangsaan, meski berasal dari kemajemukan.
Permintaan itu disampaikan Syukur Bijak pada pengukuhan Tim dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat tingkat kabupaten dan kecamatan se-Kabupaten Luwu untuk wilayah Walenrang-Lamasi (Walmas) di Kantor Camat Lamasi, Kamis (10/9/2020).
Tim dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat yang dilantik Syukut Bijak antara lain dari Kecamatan Walenrang, Walenrang Utara, Walenrang Barat, Walenrang Timur, Lamasi, dan Lamasi Timur.
"Pengukuhan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 2 tahun 2018 tentang Kewaspadaan Dini Daerah. Ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya mengatasi disharmonisasi sosial yang sangat terasa akhir-akhir ini," kata Syukur Bijak via rilis, Jumat (11/9/2020).
Ia juga mengingatkan Tim dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dapat menjadi wahana penyatuan visi dalam menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat.
Komponen masyarakat juga diminta untuk berperan aktif memelihara rasa kebersamaan, kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa sebagai bagian dari pendeteksian pencegahan dini dari berbagai bentuk kompotensi konflik di masyarakat.
"Patut dipahami bersama bahwa upaya deteksi pencegahan dini merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita bersama meskipun pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab tersebut pada skala multi dimensional saat ini," katanya.
Selain itu, kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap munculnya konflik individu ataupun kelompok akibat perbedaan kepentingan juga perlu terus ditingkatkan.
"Agar tidak berkembang menjadi potensi perpecahan di kalangan masyarakat," tutup Syukur Bijak.