Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Air Garam

Fakta atau Mitos, Kumur Air Garam Bisa Hilangkan Batuk, Flu Hingga Gejala Infeksi Virus Corona

Penting diketahui, garam dapat digunakan oleh sel-sel tubuh untuk membuat bahan kimia yang disebut asam hipoklorit.

Editor: Hasrul
handover
Berkumur dengan air garam 

TRIBUN-TIMUR.COM - Fakta atau Mitos, Kumur Air Garam Bisa Hilangkan Batuk, Flu Hingga Gejala Infeksi Virus Corona

Penelitian air garam yang katanya redakan hingga hilangkan batuk dan flu, gejala infeksi Virus Corona

Hasil penelitian University of Edinburgh, air garam memang bisa mengurangi batuk dan pilek, yang mana merupakan gejala infeksi virus corona.

Sudah merupakan resep tradisional jika garam yang dilarutkan di air bisa menjadi obat.

Nah, salah satu keampuhan air garam yang banyak diyakini masyarakat adalah untuk mengobati batuk dan flu.

Sebenarnya air garam ini bukanlah obat, tapi mengonsumsi air garam yang digunakan sebagai gargel (kumur-kumur), diketahui secara turun temurun bisa meredakan bahkan hilangkan batuk dan flu.

UPDATE Covid-19 Indonesia, Jumat (11/9/2020): Tambah 3.737 Kasus, Total 210.940 Positif Virus Corona

Hasil FP1 MotoGP San Marino 2020: Maverick Vinales Tercepat, Fabio Quartararo Kedua, Rossi?

Dua Bulan Hilang Terseret Arus Sungai Saddang Pinrang, Jasad Wa Laming Ditemukan Tinggal Kerangka

Petani garam di Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulsel
Petani garam di Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulsel (ikbal/tribunjeneponto.com)

Karenanya, disaat pandemi Covid-19, air garam kembali terangkat dan banyak dipercaya obati Covid-19.

Supaya tidak keliru memahami air garam untuk kuur-kumur ini, ada sebuah penelitian ilmiah dari University of Edinburgh yang meneliti kumur-kukur air garam untuk batuk dan flu.

Saat itu, melansir dari Daily Mail, pakar dari University of Edinburgh merekrut beberapa orang untuk menguji apakah berkumur dengan air garam bisa meningkatkan kemampuan antivirus tubuh.

Penelitian ini mengambil dasar, infeksi saluran pernapasan yang gejalanya batuk dan pilek.

Nah, hasil penelitian tersebut, dalam uji coba yang disebut ELVIS (Edinburgh dan Lothians Viral Intervention Study), ternyata terbukti batuk dan pilek bisa diminimalisir dengan berkumur secara teratur dengan air garam.

Untuk diketahui, penelitian ELVIS ini diterbitkan tahun lalu.

Saat itu belum muncul virus corona baru alias Covid-19 yang sekarang ini telah menjadi pandemic global.

Pada penelitian tersebut, dari percobaan ELVIS, ditemukan orang-orang yang berkumur air garam mengalami pengurangan gejala batuk dan pilek.

Penting diketahui, garam dapat digunakan oleh sel-sel tubuh untuk membuat bahan kimia yang disebut asam hipoklorit.

Asam hipoklorit ini ditemukan dalam pemutih dan diketahui dapat membunuh virus, kata para peneliti ELVIS.

Hasil FP1 MotoGP San Marino 2020: Maverick Vinales Tercepat, Fabio Quartararo Kedua, Rossi?

Petambak garam di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labbakang Pangkep, Sulsel
Petambak garam di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labbakang Pangkep, Sulsel (Munjiyah/Tribunpangkep.com)

Karenanya pada tahun ini, saat pandemi Covid-19 melanda dunia, tim peneliti ELVIS mengatakan, "Kami sekarang sedang mencoba untuk menguji intervensi air garam pada mereka yang punya gejala atau dikonfirmasi Covid-19, dan berharap itu akan terbukti menjadi langkah yang berguna untuk mengurangi dampak dan menyebar infeksi.

"Ini hanya membutuhkan garam, air, dan beberapa pemahaman tentang prosedur berkumur. Jika terbukti efektif, hal ini mudah dan murah untuk diterapkan secara luas." ujar Profesor Aziz Sheikh, Direktur Usher Institute di Universitas Edinburgh.

Setelah itu mereka melakukan percobaan pada orang dewasa yang tinggal di Skotlandia dengan gejala Covid-19 dan yang baru-baru ini sudah menerima tes positif virus corona.

Hasil dari penelitian pun akhirnya keluar, di mana berkumur dengan air garam memang bisa menurunkan gejala Covid-19 ringan.

Di mana orang-orang dengan gejala Covid-19 ringan akan merasakan infeksi saluran pernapasan serta batuk dan pilek.

Studi sudah diterbitkan tahun lalu saat pertama kali virus corona menyerang, di mana 93 persen orang mengatakan berkumur dengan air garam dalam mengurangi gejala mereka.

Serta kemungkinan untuk menularkan kepada anggota keluarganya menurun sebanyak 35 persen.

Sehingga para peneliti pun sepakat bahwa terapi kumur air garam ini akan memberikan manfaat yang sama untuk orang-orang yang terinfeksi gejala ringan virus corona.

Di mana batuk akan mulai menurut dan mencegah virus lebih menginfeksi lagi.

Menjelaskan bagaimana garam dapat mencapai efek ini, studi tersebut mengatakan kontak langsung dengan garam dapat memiliki efek toksik pada virus itu sendiri dan merusak atau membunuh mereka.

Ini juga dapat merangsang 'mekanisme imun bawaan' di dalam sel di saluran udara yang secara efektif meningkatkan kemampuan tubuh sendiri untuk melawan infeksi.

Garam juga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh untuk membuat bahan kimia, disebut asam hipoklorit yang ditemukan dalam pemutih dan diketahui dapat membunuh virus.

Berita ini telah tayang di Gridhealth.grid.id dengan judul Penelitian Air Garam yang Katanya Redakan hingga Hilangkan Batuk dan Flu, Gejala Infeksi Virus Corona

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved