Persahabatan Sejati Jusuf Kalla dan Jakob Oetama hingga Pak JO Tak Mau SBY - JK Pisah
Mantan Wakil Presiden Indonesia selama dua periode, Jusuf Kalla (78) punya cerita dan kenangan menarik tentang sahabatnya dengan Jusuf Kalla
"Gaya Kompas kan sudah tahu, mengritik tanpa menampar. Jadi orang nanti, beberapa waktu kemudian baru merasa dikritik, selalu kita mengatakan, oh ya. Jadi, mengritik tanpa menampar itu tidak mudah. Orang tidak kehilangan rasa malu. Kompas kalau mengritik secara positif dan memberi solusi," kata Jusuf Kalla.
Jokowi: Saya sungguh kehilangan, almarhum tokoh bangsa
Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan dukacita atas meninggalnya Jakob Oetama.
"Saya sungguh-sungguh merasa kehilangan atas kepergian Bapak Jakob Oetama, hari ini, Rabu 9 September 2020. Almarhum bukan sekadar seorang tokoh pers, pendiri dan pemimpin surat kabar Harian Kompas atau Kelompok Kompas Gramedia, tapi adalah tokoh bangsa ini," kata Jokowi dalam akun media sosialnya.
Jokowi menilai Jakob Oetama sebagai seorang jurnalis dengan semangat juang dan daya kritis yang tinggi.
Ia menambahkan, sosok Jakob Oetama memiliki pandangan yang senantiasa bernuansa kemanusiaan.
Ia pun mengenang sosok Jakob Oetama sebagai tokoh yang selalu menyampaikan pandangan dan kritiknya itu dalam bahasa yang halus dan santun.
"Selamat jalan Pak Jakob Oetama. Terima kasih untuk warisan kebajikan dan jasa almarhum untuk dunia pers dan bangsa ini," tulis Jokowi.
"Semoga segala amal pengabdian almarhum mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, dan segenap keluarga yang ditinggalkannya tetap kuat dan tabah," lanjut Presiden.
Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88), meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931.
Almarhum wafat pada usianya yang memasuki 88 tahun.(*)