Tribun Takalar
Pemkab Takalar Dapat Bantuan Bibit Udang dan Revitalisasi Tambak dari Kementerian Perikanan
Bantuan tersebut diterima dalam temu lapang sosialisasi program revitalisasi tambak udang Kabupaten Takalar untuk peningkatan produksi udang
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR -- Pemerintah Kabupaten Takalar, mendapatkan puluhan ribu bibit ikan, udang dan pangan dari Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Perikanan dan Kelautan.
Bantuan tersebut diterima dalam temu lapang sosialisasi program revitalisasi tambak udang Kabupaten Takalar untuk peningkatan produksi udang nasional di Desa Lagaruda, Kecamatan Sanrobone.
Dirjen Perikanan Budidaya Dr. Ir. Slamet Soebjakto, memberikan bantuan tersebut melalui Bupati Takalar Syamsari Kitta untuk sejumlah kelompok budidaya di Takalar.
Pemberian bantuan berupa bibit udang, ikan, pakan ikan, dan paket bioflok nila salin disertai pemaparan progress revitalisasi.
Tambak di Lagaruda Takalar juga dipaparkan oleh kepala BBAP Takalar dan disaksikan Staff ahli Menteri kelautan Prof. Jamaluddin Jompa, dan Agnes Marcellina Chin, dan Kepala Balai Karantina Ikan Makassar, serta Kadis Perikanan dan Kelautan Prov. Sulsel.
Bupati Takalar Syamsari memaparkan, Pemkab Takalar bersama BBAP Takalar menggandeng TNI untuk melakukan MoU dalam rangka revitalisasi tambak.
Dengan harapan melalui MoU tersebut bisa membangun kembali budidaya tambak didesa Lagaruda.
Orang nomor satu Pemkab Takalar itu sepakat dengan sekolah lapang, karena dengan demikian inovasi dan teknologi baru bisa diajarkan dan tetapkan pada nelayan Takalar.
"Ini akan memacu semangat petani dan petambak kita untuk terus berkembang," ujarnya, Minggu (6/9/2020).
Syamsari mengatakan, dalam dua tahun Pemerintah Kabupaten Takalar, melalui penggunaan dana desa dan APBD Takalar mendistribusikan alsintan.
"Alat tangkap nelayan, serta pembagian sapi satu ekor satu KK petani," papar Syamsari.
Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya Dr. Slamet Soebjakto menyampaikan, bahwa yang disebarkan dapat mencounter pemenuhan udang serta petambak dapat menyebarkan teknologi budidaya yang diterapkan.
Slamet mengatakan, pemerintah sekarang ini sedang giat untuk budidaya ikan dan udang dengan target tahun 2024 ada kenaikan nilai ekspor menjadi 250 persen.
"Kenapa harus udang, karena komoditas ekspor perikanan terbesar di Indonesia adalah udang dan yang kedua ikan tuna," ujarnya.
"Dan ditengah pandemi ini, udang menjadi salah satu prosepek yang sangat bagus, meskipun pada awal-awal pandemi banyak terjadi penurunan," papar Dr. Slamet.