PAN-Golkar Kompak Tebar Ancaman ke Kader, Irman YL-Zunnun NH Harga Mati

Laporan Wartawan tribun-timur.com, Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kota Makassar, Hamzah Hamid tebar ancaman bagi kader dan pengurus partai tersebut di Makassar.

Ketua Fraksi PAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar tersebut menegaskan bahwa partai besutan Zulkifli Hasan adalah partai pengusung pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Muh Zunnun Armin Nurdin Halid (Imun).

Sehingga lanjut Hamzah, tidak ada alasan bagi kader dan pengurus partai apalagi legislator PAN Makassar tidak mendukung dan bekerja full untuk memenangkan Imun.

"PAN salah satu pendukung Irman Yasin Limpo, maka saya instruksikan kepada semua kader dan pengurus untuk bersama-sama menangkan Imun. Kenapa? Karena Makassar butuh Imun," kata Hamzah Hamid kepada tribun-timur.com, Minggu (6/9/2020).

Ia menegaskan bahwa seluruh kader dan pengurus, None-Zunnun harga mati, kalau ada kader tidak solid, maka konsekuensinya adalah sanksi pemecatan.

"Lebih-lebih lagi legislator, tidak ada ampun kalau legislator, kalau ada laporan ada bukti partai, langsung proses sejauh mana dia melakukan pelanggaran. Kalau terlalu besar otomatis pemecatan. Legislator yah PAW," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar Farouk M Betta bergerak cepat seusai pasangan Irman Yasin Limpo-Andi Muh Zunnun Armin Nurdin Halid menggelar tudang sipulung atau duduk bersama, Senin (24/8) malam lalu.

Rapat koordinasi (rakor) dengan pimpinan kecamatan (pimcam) Golkar se-Makassar, Aru sapaannya menyatakan rapat tersebut dalam rangka persiapan pemenangan pasangan Imun, akronim nama pasangan Irman YL-Zunnun NH.

Mantan Ketua DPRD Makassar tersebut menambahkan bahwa kader Golkar harus tertib dan ikuti arahan partai untuk bekerja total memenangkan pasangan Irman Yasin Limpo dan Zunnun Nurdin Halid.

"Jangan ada kader yang mencoba bermain-main dengan kandidat lain," tegas Farouk M Betta, Senin (31/8/2020).

Aru menambahkan, pengalaman di Pilkada Makassar 2018 lalu. Golkar tidak maksimal dan kurang solid, maka Pilwali Makassar 2020 tahun ini merupakan ajang pembuktian, mesin politik Golkar maksimal dalam kerja pemenangan.

Imun saat ini sudah mengantongi surat tugas dari PAN dan surat rekomendasi dari Partai Golkar. Demikian juga PKS.

Dengan surat rekomendasi dan tugas dari Partai Golkar dan PAN, maka pasangan Imun telah mengontrol 15 kursi di DPRD Kota Makassar.

Jumlah tersebut sudah bisa mengusung pasangan calon wali kota.(*)