Telkomsel
Telkomsel Bangun Jaringan di Desa Terpencil Tandeallo Majene, Harapan Warga Terwujud
Desa Tandeallo memang merupakan salah satu di antara ribuan desa di Indonesia yang masih tertinggal.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di bagian Utara Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terdapat satu desa terpencil bernama Tandeallo dengan 2000an kepala yang hidup di antara ladang, sawah dan hutan yang berlimpah rezeki.
Mayoritas di antaranya berprofesi sebagai petani yang setiap hari menjaring rezeki di sekitarnya.
Sementara yang lain, ada yang menjajaki kakinya ke Ibu Kota Majene sebagai PNS, Pengusaha, Dosen di Makassar, bahkan ada yang mengejar Ilmu hingga ke tanah Jawa.
Desa terpencil ini berada di Kecamatan Ulumanda. Jaraknya berkisar 100 kilometer dari Jantung Kabupaten Majene, dan 25 kilometer dari kantor kecamatan Ulumanda.
Untuk ke Desa Tandeallo, kita mesti melewati berbagai rintangan yang cukup ekstrem. Mulai menjajaki hamparan bebatuan besar, jalanan yang berlumpur, hingga terjalnya yang cukup memacu adrenalin.
Sehingga, Jalanan itu hanya mampu ditempuh menggunakan Mobil Jip yang memiliki rantai di bannya, agar ia dapat melewati lumpur yang biasanya mencapai betis orang dewasa.
Tetapi, tak jarang beberapa masyarakat setempat juga malah memilih alternatif lain. Menyatu dengan alam adalah pilihan yang tepat menurut beberapa masyarakat. Dengan kaki tanpa alas, mereka biasanya berjalan dari desa ke jantung kecamatan.
Apabila mereka memiliki isi dompet yang cukup tebal. Maka ojek adalah pilihan yang tepat untuk mempercepat urusan mereka.
Hanya mengeluarkan tiga lembar uang biru 50 ribu, maka ojek akan menembus rintangan batu, lumpur dan terjalnya jalan.
Desa Tandeallo memang merupakan salah satu di antara ribuan desa di Indonesia yang masih tertinggal.
Listrik pun baru menyetrum warga sejak akhir 2019 lalu, meskipun Listrik sempat berhenti mengalir di tahun 2016 silam, diakibatkan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) yang jebol.
Selain itu, jaringan bahkan tak menyentuh mereka. Jika ingin berkomunikasi dengan kerabat jauh, warga harus ke jalanan poros provinsi.
Atas dasar tersebut, Camat Ulumanda H Muhammad Arif menginisiasi permohonan pemerintah kabupaten dan provinsi agar memasukkan perangkat jaringan di Desa Tandeallo.
Demi mewujudkan harapan warganya, apalagi di sana banyak anak sekolah yang butuh dukungan jaringan, Arif dibantu masyarakat setempat berhasil menembus komunikasi dengan pihak Telkomsel.
"Tak memakan waktu lama, Telkomsel pun akhirnya bertandang melihat langsung kondisi di Desa Tandeallo. Bahkan, langsung diskusi dengan warga setempat terkait keluhan yang sejak lama menantikan hadirnya jaringan," katanya pada Tribun Timur, Sabtu (5/9/2020).
Arif mengabarkan sejauh mana proses pemasangan jaringan Telkomsel di Desa Tandeallo.
"Sekarang masih proses, tinggal menunggu hasilnya. Itu pun kan tower mini yang dibangun dan baru tiangnya sudah dibangun dan channelnya sementara dipasang. Yah Alhamdulillah, sudah sejauh ini, kami sisa menunggu jaringan internet bisa segera dinikmati warga dengan harapan pendidikan maju begitupun perekonomian Desa yang saat ini memiliki potensi besar," tuturnya.
Mendengar kabar Telkomsel sedang dalam proses membangun perangkat jaringan di desanya, warga Taukong, Desa Tandeallo, Kecamatan Ulumanda Aliem Bahri sangat bersyukur.
Kaprodi PGSD Unismuh Makassar ini mengaku tak mampu membendung rasa bahagianya atas kabar tersebut. Bertahun-tahun tinggal di Kota Makassar ia mengaku sangat kesulitan berkomunikasi dengan keluarga besarnya.
"Pertama rasa syukur sekaligus terima kasih kepada pihak pemerintah bersama Telkomsel atas rencana masuknya jaringan Internet ke Desa Tandeallo Ulumanda," katanya.
"Inilah penantian panjang dari warga Ulumanda yang selama ini sangat jauh dari merdeka khususnya pada aspek jaringan komunikasi," ujarnya gembira.
Ia berharap, sebagai warga yang saat ini berdomisili di luar, selain menyambut gembira sekaligus berharap jaringan ini akan berpengaruh terhadap terbukanya akses terhadap banyak hal.
"Paling tidak komunikasi dengan keluarga di kampung bisa setiap saat. Bisa mengikuti perkembangan di kampung," pungkasnya.
Sementara itu, General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Regional Sulawesi, Muhammad Idham Kadir mengatakan, tepat di Hari Kemerdekaan RI, timnya berkolaborasi masyarakat dan pemerintah setempat untuk pertama kalinya memasukkan jaringan ke Desa Tandeallo, Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Sebagai bentuk komitmen kami serta inovasi dari Telkomsel untuk menjangkau penjuru pelosok, usai upacara 17 Agustus, saya dan tim lapangan memasang jaringan ke Desa Tandeallo, Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ini pertama kali jaringan masuk ke sana dan nanti akan dihidupkan 4G juga," katanya.
Terkait proses pemasangan jaringan, Idham mengungkapkan timnya dibantu masyarakat setempat. Pasalnya, untuk menjangkau wilayah tersebut memang harus menggunakan transportasi khusus.
Medannya sangat tidak memungkinkan, jika hanya tim dari Telkomsel tentu akan mengalami kesulitan besar.
"Tetapi patut disyukuri antusias dan kerja keras masyarakat di Desa Tandeallo ini membuat semangat kemerdekaan Telkomsel kian membara untuk segera menuntaskan semua perangkat jaringan di sana," ungkapnya.
Terkait progres saat ini, Telkomsel masih menunggu sambungan PLN, dimana pengajuan PSB sudah dilakukan sejak lama.
Selain itu, Telkomsel juga menunggu paralel koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sulbar.
Lebih lanjut disampaikan, untuk tahap awal Telkomsel akan membangun satu site. Dari diskusi masyarakat sekitar ada beberapa dusun yang belum bisa tercover karena kountur atau berada di balik bukit.
"Ini akan kita coba solusikan bertahap. Semoga semua dimudahkan dan dilancarkan agar masyarakat setempat bisa segera menikmati layanan broadband yang berkualitas," tuturnya.
Idham berharap, kolaborasi berbagai pihak agar layanan Telekomunikasi bisa segera hadir di Ulumanda Tandeallo dan sekitarnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit