Terkait Harga Jagung di Sulsel, Gubernur 'Cium' Kartel
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mewanti-wanti seluruh perusahaan yang banyak menggunakan jagung kalau hal ini masih terus berlangsung
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan(Pemprov Sulsel) akan menyiapkan diri menjadi penyangga harga jagung di petani.
Apalagi, hampir setiap tahun harga jagung anjlok, dan membuat petani mengalami kerugian.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mewanti-wanti seluruh perusahaan yang banyak menggunakan jagung kalau hal ini masih terus berlangsung, pemprov akan turun tangan untuk menjadi penyangga harga jagung.
"Beras nggak ada masalah lagi karena pemerintah punya HPP (Harga Pokok Penjualan) jauh lebih tinggi dibanding dengan harga pedagang, sehingga pemerintah memang melindungi hasil-hasil petani," ujar NA dalam rilisnya, Kamis sore.
"Tapi pada jagung, jujur saja petani kita belum menikmati hasil, karena dipermainkan oleh sistem kartel," jelasnya, di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (3/9/2020).
Maka, lanjut dia, Pemprov sudah ingatkan seluruh perusahaan yang menggunakan banyak jagung, kalau ini terus terjadi setiap panen raya, harga pada jatuh, pemerintah sekarang sudah mempersiapkan diri menjadi penyangga.
"Mungkin nanti akan sama-sama Perpadi, karena Perpadi ini sudah punya infrastruktur yang sangat bagus di lapangan, segala kekurangan-kekurangan kita saling menutupi," ujarnya.
Ia mengaku, kalau ingin produksi terus berlangsung caranya dengan perbaiki harga. Hal yang menjadi kekhawatiran bagi Pemprov Sulsel, kalau tidak ada lagi orang yang mau menjadi petani itu problem.
"Karena kita ini negara agraris, unggulan kita dari sektor pertanian, maka satu-satunya jalan pemerintah harus hadir menyelamatkan ini," ujarnya.
"Sekali lagi saya akan sampaikan bahwa pemerintah sudah menyusun skema untuk menjadi penyangga jagung HPP kan jelas Rp 3.150, sementara petani kita ketika musim panen paling tinggi Rp 2.000, kadang ada juga yang Rp 1.500, 1.600 jadi kasian itu," jelasnya.
Lebih lanjut NA menjelaskan, selama dirinya menjadi orang nomor satu di Sulsel, sudah banyak pihak perbankan yang menawarkan diri untuk memback up harga jagung petani.
"Sudah kita persiapkan semua pemodal back up, perbankan banyak, bank datang ke saya untuk bermitra," katanya.