Kisah Maestro Seniman Tradisional Mandar Terbaring Sakit, Dikunjungi Gubernur Sulbar
Cemmana warga Kelurahan Limboro, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPOLMAN.COM, LIMBORO - Cemmana, begitu ia dipanggil, wanita 85 tahun yang dijuluki sang maestro seniman tradisional Mandar itu, kini terbaring lemas karena sakit.
Cemmana warga Kelurahan Limboro, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Sejak beberapa bulan belakang, Cemmana hanya bisa terbaring akibat penyakit yang dideritanya.
Jauh sebelum Sulawesi Barat memisahkan diri dari Sulawesi Selatan, Cammana sudah mulai berkiprah sebagai seniman penabuh rebana sejak dari masa remaja.
Kala itu, Cemmana salah satu dari sekian "parrawana towaine" (penabuh rebana perempuan) Mandar yang konon sangat piawai.
Karena kepiawaiannya, dia telah beberapa kali tampil di panggung nasional bersama grup Kiai Kanjeng Emha Ainun Najib.
Bahkan dikabarkan, pada silaturahmi kebudayaan se-Asia di Singapura pada 1994, ia juga turut menabuh rebana.
Kiprah Cemmana sebagai salah satu seniman tradisional yang bertalenta, telah mendapat pengakuan dari pemerintah.
Cemmana telah mendapat berbagai penghargaan, salah satu diantaranya Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Soesilo Bambang Yudoyono.
Ia juga dianugerahi penghargaan sebagai Maestro Kesenian Tradisional dari Menteri Pariwisata dan Kebudayaan.
Sayangnya, waktu terus berputar, tahun demi tahun usia sang maestro ini mulai menua dan sakit-sakitan.
Mendengar kabar Cemmana terbaring sakit di rumahnya, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar ambil kesempatan menyambangi maestro kesenian mandar itu siang menjelang sore tadi.
Mengetahui kedatangan Gubernur Sulbar, Cemmana sempat memaksakan diri bangun dari tempat ia terbaring.
Karena tak mau merepotkan, Ali Baal memintanya tetap berbaring.
"Tidak usah bangun, jangan banyak berpikir, harus banyak istirahat," ucap Ali Baal Masdar sambil menggenggam erat tangan Cammana, Kamis (3/9/2020) siang tadi.