Tribun Makassar
Terkait Kuota Gratis Belajar Online, Begini Tanggapan Presiden BEM Unhas dan UNM
Pemerintah berencana akan memberikan kuota internet gratis kepada siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama empat bulan.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah berencana akan memberikan kuota internet gratis kepada siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama empat bulan hingga Desember 2020.
Hal tersebut untuk mendukung belajar sistem online atau penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.
Adapun rinciannya adalah siswa 35 GB, guru 42 GB, serta mahasiswa dan dosen yang masing-masing akan mendapat 50 GB perbulan selama September hingga Desember 2020.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdul Fatir Kasim menanggapi hal tersebut.
Menurut Fatir, sapaan akrabnya, Selasa (1/9/2020), kuota 50 GB tersebut belum tersebut belum cukup untuk mengandalkan pembelajaran jarak jauh.
"Sebab, dalam sebulan tanggungan kuota masing-masing mahasiswa biasanya melewati daya kuota tersebut. Sementara per mata kuliah biasanya satu hingga dua jam, yang artinya menyerap daya kuota 1-2 GB," katanya.
Jika hal tersebut yang menjadi kalkulasi selama PJJ, lanjut Fatir, itu belum mencukupi dengan tanggungan selama satu semester terhitung sejak September-Desember 2020.
Menurut mahasiswa Fakultas Teknik itu, perlu ada backup-an yang muncul dari instansi lain alam mendukung PPJ tersebut.
Salah satunya kata dia adalah subsidi dari kampus masing-masing.
Akan tetapi, dirinya tetap mengapresiasi langkah uang diambil pihak Kemendikbud tersebut.
"Kami tetap mengapresiasi langkah yang diambil dari pihak kemendikbud karena telah memberikan subsidi untuk pendidikan, baik di level dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Tinggal bagaimana pengawasannya lagi dapat tersalurkan langsung kepada seluruh mahasiswa di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Presiden BEM Universitas Negeri Makassar (UNM), M Aqsha BS mengatakan mahasiswa di saat pandemi Covid-19 lebih membutuhkan subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Meskipun waktu pembayaran UKT di beberapa kampus telah berakhir, pihaknya masih berharap subsidi UKT tersebut.
"Tentu harapannya pak Nadiem selku menteri mencarikan solusi untuk ini, kami masih berharap," katanya.
Di sisi lain, dirinya tetap mengapresiasi kebijakan Kemendikbud tersebut.
"Ya tentu kita menyambut baik. Yang jelas segera disalurkan," katanya.
Ditanya soal cukup tidaknya dengan kuota yang akan diberikan, dirinya mengatakan BEM UNM masih menganalisis bersama.
"Ini saya sementara sedang menganalisis itu bersama kawan-kawan di BEM Universitas," katanya.