Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengunjuk Rasa Mengamuk

Pengunjuk Rasa Mengamuk di DPRD Makassar, Polisi: Mereka Tidak Puas Tak Ditemui

Pengunjuk rasa mengamuk di ruang paripurna DPRD Kota Makassar. Kursi dan meja ruang paripurna berantakan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Pengunjuk rasa HMI Korkom Tamalate Cabang Makassar yang mengamuk di ruang paripurna, dikawal polisi ke Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan, Selasa (192020) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Korkom Tamalate diwarnai insiden di ruang paripurna DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani, Selasa (1/9/2020) siang.

Insiden itu berupa amukan sejumlah pengunjukrasa yang membuat kursi dan meja ruang paripurna berantakan.

Beberapa kursi dan meja bahkan terguling atau rebah dari posisi semula.

Unjukrasa meminta adanya transparansi pengelolaan Dana Covid-19 itu berlangsung sejak Senin sore kemarin.

Pengunjukrasa yang tidak ditemui anggota DPRD Kota Makassar sejak kemarin, memilih menginap.

Mereka yang menginap pun, melanjutkan aksinya pagi hingga siang hari ini.

Namun, hingga pukul 10.00 Wita, lagi-lagi pengunjukrasa tidak kunjung ditemui anggota DPRD.

Mereka pun geram dan meransek naik ke lantai tiga ruang paripurna DPRD Kota Makassar.

Pengunjukrasa yang berhasil memasuki ruang rapat DPRD Kota Makassar itu, pun mengamuk dan merebahka sejumlah kursi dan meja.

Kapolsek Rappocini Kompol A Ashari membenarkan adanya insiden amukan pengunjukrasa itu.

Menurutnya, amukan pengunjukrasa di ruang paripurna tersebut adalah buntut dari kekesalan mereka terhadap anggota DPRD Kota Makassar yang tak kunjung menemui.

"Sesuai pernyataan mereka (pengunjukrasa) mereka tidak puas karena tidak ada anggota dewan yang temui semenjak mereka datang kemari sejak sore sampai hari ini," kata Kompol A Ashari.

Saat amukan pengunjukrasa berlangsung, personel Kepolisian dari Sektor Rappocini kata Kompol A Ashari, sudah berada di halaman gedung DPRD Kota Makassar.

Hanya saja, kata dia, satu dari belasan hingga puluhan pengunjukrasa itu menyelinap masuk dan naik ke lantai tiga ruang paripurna.

"Saat kejadian, kita sudah hadir, sejak kemarin kita hadir. Cuman mereka ada satuborang yang lolos ke dalam dan naik ke lokasi kejadian di lantai tiga, sementara anggota ada di bawah (halaman gedung DPRD Kota Makassar)," ujarnya.

Akibat amukan itu, para pengunjukrasa pun diminta polisi ke Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan.

Ketua HMI Korkom Tamalate Cabang Makassar Ilham Darmawan yang ditemui di lokasi, membenarkan insiden itu dan mengaku siap bertanggungjawab atas insiden tersebut.

"Terkait persoalan inseden yang kami lakukan, kami secara kelembagaan bertanggungjawab atas persoalan itu," kata Ilham Darmawan.

Menurutnya, amukan di ruang paripurna itu membuahkan hasil. Pasalnya, pasca kejadian, seorang anggota DPRD dari fraksi Gerindra, Kasrudi.

"Andaikan kami tidak melakukan tindakan seperti itu, tidak mungkin ini anggota dewan datang," ujarnya.

Pihaknya mengaku, unjukrasa terkait transparansi pengelolaan dana Covid-19 yang disuarakan sejak sore kemarin berlangsung tertib.

Namun, hingga pagi jelang siang tidak seroang pun anggota DPRD Kota Makassar yang menemui.

"Kami tertib mulai sore kemarin bahkan sampai nginap, tidak ada gerakan tambahan yang kami lakukan. Kami kira harusnya anggota dewan itu datang dari jam delapan pagi. Tapi sampai jam 10 tidak ada yang datang sama sekali," ungkap Ilham Darmawan.

Akibat amukan di ruang paripurna itu, para pengunjukrasa itu pun diminta ke Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan.

"Kepolisian menganggap ini sebuah kesalahan, maka kami siap datang ke polres," paparnya.

Kini para pengunjukrasa menuju Polrestabes Makassar untuk memenuhi panggilan polisi.(Tribun-Timur/Muslimin Emba)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved