Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bacaan Arti dan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Bolehkah Digabung dengan Puasa Ganti? Dalil dan Tata Cara

Bacaan arti dan niat puasa Ayyamul Bidh, bolehkah digabung dengan puasa ganti? Dalil, dan tata cara pelaksanaannya.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN PEKANBARU
Ilustrasi. Bacaan arti dan niat puasa Ayyamul Bidh, bolehkah digabung dengan puasa ganti? Dalil, dan tata cara pelaksanaannya. 

Seakan Beliau menyatakan bahwa dengan melaksanakan ketiga hal tersebut, akan banyak keutamaan dan keuntungan yang akan kita dapatkan.

Selain itu, ada pesan Rasulullah SAW kepada Abu Qatadah bin Milhan ra:

"Adalah Rasulullah SAW menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13. 14 dan 15 setiap bulan." (HR Abu Daud).

3. Mengikuti kebiasaan Rasulullah

Rasulullah SAW tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa 3 hari dalam sebulan.

Beliau juga menjalankannya sepanjang hidup.

Ini merupakan salah satu akhlak utama Rasulullah yang tak hanya memerintahkan namun beliau sendiri merupakan pelaku utama dari perintah tersebut.

4. Dilaksanakan baik di rumah atau berpergian

Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14 dan 15 ini adalah beliau tak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun baik sedang di rumah maupun saat berpergian.

Seperti cerita Ibnu Abbas ra:

"Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR Nasa'i).

Ini membuktikan bahwa penting dan utamanya puasa ini, hingga beliau tak ingin melewatkannya dalam kondisi apapun.

Niat puasa Ayyamul Bidh

Berikut ini bacaan niat puasa Ayyamul Bidh beserta terjemahannya.

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Terjemahannya, "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved