Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Tak Lolos Penjaringan Calon Wali Kota Makassar di Parpol, Sukriansyah S Latief atau UQ Minta Maaf

Sosok Sukriansyah S Latief, mantan Komisaris di PT Pupuk Indonesia dan Staf Khusus Wapres RI Ma'ruf Amin, sempat mengisi ruang-ruang publik Makassar

Editor: Edi Sumardi
FACEBOOK.COM/SUKRIANSYAH S LATIEF
Sukriansyah S Latief, mantan bakal calon Wali Kota Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Sukriansyah S Latief, mantan Komisaris di PT Pupuk Indonesia dan Staf Khusus Wapres RI Ma'ruf Amin, sempat mengisi ruang-ruang publik di Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) melalui foto-fotonya.

Sejak 2019 lalu, dia ingin menjadi calon Wali Kota Makassar periode 2021 - 2025.

Baliho, poster, spanduk, dan iklan lainnya dari Sukriansyah S Latief bertebaran di mana-mana, termasuk di lokasi strategis yang dijangkau banyak orang di Makassar.

Selain itu, dia juga rajin menemui warga pemilik hak suara di Pilwali Makassar yang akan mencoblos pada 9 Desember 2020, di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Namun, jelang masa pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Jumat - Ahad atau Minggu (4-6/9/2020), UQ, demikian akronim dari nama Sukriansyah S Latief, tak muncul lagi.

Saat ini, hanya ada 4 pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang akan bertarung melalui jalur partai.

Mereka adalah pasangan:

1. Irman Yasin Limpo atau None dan Andi Muhammad Zunnun Armin Nurdin Halid (diusung Partai Golkar, PAN, PKS, dan Partai Berkarya),

2. Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi Masse (diusung Partai Nasdem dan Partai Gerindra),

3. Munafri Arifuddin atau Appi dan Abd Rahman Bando (diusung Partai Demokrat, PPP, Perindo, dan PSI), dan 

4. Syamsu Rizal atau Deng Ical dan Fadli Ananda (PDIP, Partai Hanura, dan PKB).

UQ tak dapat partai sebab tak lolos penjaringan.

Di Pilwali Makassar 2020, tak ada calon perseorangan atau bertarung di jalur independen sebab tak ada yang memenuhi syarat utama berupa bukti dukungan dari 72 ribu warga melalui e-KTP.

Lima hari jelang pendaftaran calon, mantan Staf Khusus Menteri Pertanian RI itu, menulis permohonan maaf tak lolos menjadi calon "01" maupun "02" Makassar.

Telah menghabiskan waktu 1,6 tahun untuk sosialisasi, UQ mengajak pendukungnya untuk tidak larut dalam kekecewaan dan tetap semangat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved