Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Wanita Indonesia Pelaku Bom Bunuh Diri yang Tewaskan 14 Orang di Filipina?

Siapa wanita Indonesia pelaku bom bunuh diri yang tewaskan 14 orang di Filipina?

Editor: Edi Sumardi
PHILIPPINE NATIONAL RED CROSS VIA AP PHOTO
Foto handout yang disediakan oleh Palang Merah Filipina. Dua ledakan bom mengguncang Kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina pada Senin, (24/8/2020). Insiden tersebut menewaskan beberapa tentara dan melukai personel militer dan warga sipil lainnya. 

Hingga Selasa (25/8/2020) malam waktu setempat belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab melakukan serangan bom bunuh diri di kota Jolo.

Namun, perwira tinggi militer Filipina untuk kawasan Sulu, Brigadir Jenderal William Gonzales, dalam wawancara kepada media mengatakan bahwa "hanya kelompok Abu Sayyaf yang bisa melakukan serangan seperti ini".

"Satu-satunya kelompok yang punya kapasitas melakukan serangan ini ... adalah kelompok teroris yang aktif di kawasan ini," kata Gonzales, mengacu ke kelompok Abu Sayyaf.

Sulu adalah basis kekuatan Abu Sayyaf, yang oleh pemerintah Filipina digolongkan sebagai kelompok teroris.

Pemerintah Filipina mengatakan kelompok Abu Sayyaf terlibat dalam pengeboman dan penculikan di kawasan Filipina selatan sejak 1989.

Kelompok ini ingin mendirikan negara sendiri di Mindanao di selatan, terlepas dari Manila.

Mereka juga sudah menyatakan diri berafiliasi dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam ( ISIS).

Pada 2016, pejabat di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan penggerebakan oleh aparat keamanan Indonesia terhadap para simpastisan ISIS mendorong para simpatisan ini pindah ke Filipina selatan.

BNPT mengatakan bahwa setidaknya puluhan simpatisan tersebut menjalani pelatihan di kawasan tersebut.

11 Orang Tewas dan 40 Terluka

Sebelumnya diberitakan, kelompok milisi bersenjata dicurigai meledakkan dua bom dahsyat yang mengguncang Kota Jolo, daerah Filipina selatan pada Senin (24/8/2020).

Dua ledakan bom menewaskan sedikitnya 11 nyawa yang terdiri atas tentara dan warga sipil meskipun telah dilakukan pengamanan ekstra ketat karena ancaman serangan dari milisi yang berpihak pada ISIS.

Sebuah laporan awal menyebutkan bom pertama dipasang di sepeda motor yang diparkir sebagaimana dilansir Associated Press, Senin.

Komandan Militer Regional Letnan Jenderal Corleto Vinluan mengatakan setidaknya lima tentara dan empat warga sipil tewas dalam ledakan pertama.

Ledakan itu juga merusak sebuah toko makanan, sebuah toko komputer, dan dua truk tentara di Kota Jolo, Provinsi Sulu, Filipina.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved