Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Andi Siti Nurhani Sapada

10 Tahun Haul Pencipta Tari Padduppa Almh Andi Siti Nurhani Sapada, Keluarga Berikan Beasiswa ke UNM

putri sulung almarhumah, Andi Tenri Sao Sapada menyerahkan bantuan beasiswa penyelesaian study kepada 5 mahasiswa di Fakultas Seni dan Desain (FSD).

Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
dok humas unm
Keluarga Almarhumah Andi Siti Nurhayani Sapada, Pencipta Tari Padduppa menyerahkan beasiswa ke mahasiswa FSD UNM, di Menara Pinisi, Makassar, Senin (24/8/2020). 

Berikut sosok Andi Siti Nurhani Sapada dilansir dari wikipedia:

Keluarga Almarhumah Andi Siti Nurhayani Sapada, Pencipta Tari Padduppa menyerahkan beasiswa ke mahasiswa FSD UNM, di Menara Pinisi, Makassar, Senin (24/8/2020).
Keluarga Almarhumah Andi Siti Nurhayani Sapada, Pencipta Tari Padduppa menyerahkan beasiswa ke mahasiswa FSD UNM, di Menara Pinisi, Makassar, Senin (24/8/2020). (dok humas unm)

Andi Siti Nurhani Sapada lahir di Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1929, Ia adalah seniman berkebangsaan Indonesia.

Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa ciptaan tari-tarian.

Dia merupakan salah satu penari Istana Negara semasa pemerintahan Presiden Sukarno.

Atas perstasi dan pengabdiannya, Andi Siti Nurhani Sapada menerima penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Republik Indonesia (2009).

Latar belakang

Andi Siti Nurhani Sapada lahir di Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1929. Dia termasuk wanita keturunan bangsawan.

Ayahnya, Andi Makasau Parenregi Lawalo, adalah bangsawan Bugis bergelar Datu Suppa Toa.

Ibunya, Rachmatiah Daeng Baji adalah bangsawan Makassar, putri dari Karaeng Sonda, Raja Bontonompo, sebuah kecamatan di wilayah Kabupaten Gowa.

Pendidikan formal ditempuhnya adalah ELS (1934-1941), Mulo (1946-1948) dan AMS (1948-1950).

Sempat berkuliah selama dua tahun di Fakultas Sastra dan Seni IKIP Makassar (1971-1973), pada jurusan bahasa Inggris.

Andi Siti Nurhani Sapada menikah dengan Andi Sapada Mappangile, mantan Bupati Sidrap, 1960, di karuniai delapan anak.

Tahun 1949, ia bergabung dalam Orkes Daerah Baji Minasa pimpinan Bora Daeng Irate, pencipta lagu Angin Mammiri. Ia jugalah pelantun pertama lagu tersebut.

Pada tahun 1950 terjadi peristiwa yang mendorongnya kian memacu semangatnya terus menekuni seni tari sampai.

Peristiwa itu bermula ketika Presiden Soekarno berkunjung di kantor Gubernur di Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved